19 DESEMBER 1948 - 13 JULI 1949
19 DESEMBER 1948
YOGYAKARTA
DAN BUKITTINGGI DISERANG BELANDA. SECARA SERENTAK KABINET HATTA
MENGELUARKAN DUA SURAT MENDAT TENTANG PEMBENTUKAN PEMERINTAH DARURAT
UNTUK MR. SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA DI BUKITTINGGI DAN MR. AA MARAMIS DI
NEW DELHI. PADA SAAT YANG SAMA MR. SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA MENGADAKAN
RAPAT DARURAT DENGAN PARA PEMIMPIN DI BUKITTINGGI DAN MENGUMUMKAN SECARA
TERBATAS TENTANG PEMBENTUKAN PDRI.
20 DESEMBER 1948
RAPAT-RAPAT
DILAKUKAN DI BUKITTINGGI , SEMENTARA ARUS PENGUNGSI KE LUAR KOTA MULAI
TERJADI. KEPALA STAF AURI KOMODOR H. SOEJONO MEMERINTAHKAN PENYELAMATAN
DUA STASIUN RADIO PHB AURI DENGAN MEMBAWANYA KE HALABAN (PAYAKUMBUH
SELATAN) DAN PIOBANG. STASIUN RADIO TERSEBUT ADALAH:
1. STASIUN RADIO DIBAWAH OPSIR UDARA III LUHUKAY
2. STASIUN RADIO DIBAWAH OPSIR UDARA III M.S. TAMIMI
21 DESEMBER 1948
ROMBONGAN
PEMERINTAH SIPIL, TERMASUK MR. SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA DAN MR. TEUKU
HASAN MENGINGGALKAN BUKITTINGGI UNTUK SETERUSNYA MENGUNGSI KE HALABAN.
PARA TOKOH LAIN, PANGLIMA SUMATERA KOL. HIDAYAT, KEPALA KEPOLISIAN
SUMATERA BARAT KOMISARIS SULAIMAN EFFENDI DAN SEJUMLAH PEMIMPIN
MENYINGKIR KE LUBUK SIKAPING, PASAMAN. STASIUN AURI PIMPINAN LUHUKAY
TIBA DI HALABAN TETAPI TIDAK SEMPAT MENGUDARA KARENA DIBUMIHANGUSKAN DI
HALABAN.STASIUN PEMANCAR PIMPINAN M JACOB LOEBIS SAMPAI DI PIOBANG,
PAYAKUMBUH UNTUK SETERUSNYA DIBAWA KE KOTO TINGGI. TENGAH MALAM, KOTA
BUKITTINGGI DIBUMIHANGUSKAN.
22 DESEMBER 1948
PEMBENTUKAN
KABINET PDRI DI HALABAN. STASIUN RADIO PHB AURI PIMPINAN TAMIMI
DISERAHKAN OLEH KOMODOR H. SOEJONO KEPADA PDRI (SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA)
UNTUK MELAYANI KOMUNIKAS RADIO MR SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA BESERTA
ROMBONGANNYA. STASIUN RADIO ITU IKUT BERGERILYA HINGGA KE TAMPAT
PENGUNGSIAN DI BIDAR ALAM
23 DESEMBER 1948
STASIUN
RADIO TAMIMI DI HALABAN UNTUK PERTAMA KALI DAPAT BERHUBUNGAN DENGAN
STASIUN RADIO AURI YANG LAIN, BAIK YANG BERADA DI JAWA MAUPUN DI
SUMATERA (RANAU, JAMBI, SIBORONG-BORONG DAN KOTARAJA). SJAFRUDIN
PRAWIRANEGARA MERASA GEMBIRA MENERIMA LAPORAN TES KEMAMPUAN STASIUN RADIO PDRI DAN MENGUMUMKAN BERDIRINYA PDRI.
24 DESEMBER 1948
MENJELANG
SUBUH, ROMBONGAN PDRI DIBAWAH PIMPINAN SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA,
MENINGGALKAN HALABAN MENUJU KE ARAH PEKANBARU, MELALUI LUBUK BANGKU DAN
BANGKINANG. STASIUN RADIO TAMIMI DENGAN SEMUA PERALATAN PENGIRIM DAN
PENERIMA DITEMPATKAN PADA SEBUAH JIP, MENGIKUTI ROMBONGAN PDRI. AWAK
(CREW) STASIUN RADIO TERSEBUT ADALAH :
1. OPSIR UDARA M.S. TAMIMI (KEPALA)
2. SERSAN MAYOR UDARA KUSNADI (TEKNISI MERANGKAP TELEGRAFIS)
3. SERSAN MAYOR UDARA R. OEDOJO (TELEGRAFIS)
4. KOPRAL UDARA ZAINAL ABIDIN (TELEGRAFIS, MENGGABUNGKAN DIRI DI BIDAR ALAM DARI PANGKALAN UDARA JAMBI)
5. LETNAN MUDA UDARA III UMAR SAID NOOR (BAGIAN SANDI, MENGGABUNGKAN DIRIDI BIDAR ALAMDARI PANGKALAN UDARA JAMBI)
STASIUN
RADIO TAMIMI MENGGUNAKAN KODE PANGGIL (CALL SIGN) "UDO" SINGKATAN DARI
OEDOJO. SERING DIPAKAI JUGA CALL SIGN "KND" ATAU "ZAY" SINGKATAN DARI
KUSNADI DAN ZAINAL ABIDIN. TYPE SENDER YANG DIGUNAKAN ADALAH MK III 19
SET.
24 - 26 DESEMBER 1948
ROMBONGAN RASJID TIBA DI KOTO TINGGI, DILENGKAPI DENGAN BEBERAPA SET PERLENGKAPAN STASIUN RADIO :
STASIUN
RADIO AURI YANG MELAYANI GUBERNUR SUMATERA BARAT/TENGAH DI KOTO TINGGI
ADALAH STASIUN RADIO ZZ DIBAWAH PIMPINAN OPSIR MUDA UDARA I M. JACOB
DENGAN AHLI TELEGRAF ANTARA LAIN ZAINUL AZIZ, SOESATYO, SOEGIANTO,
SOERYO.
STASIUN
RADIO AUI YANG BERTUGAS MULAI 22 DESEMBER 1948 SAMPAI 11 NOVEMBER 1949
MENGIKUTI GUBERNUR SUMATERA BARAT/TENGAH MR. RASJID DENGAN TYPE SENDER :
TCS-10
STASIUN
RADIO YANG BERPINDAH-PINDAH TEMPAT, MULAI DARI DESA KOTO TINGGI,
MENYERBU PUAR DATAR (DISINI HAMPIR SAJA STASIUN RADIO INI DIKETAHUI OLEH
BELANDA YANG MENYERBU PUAR DATAR, TETAPI BERKAT KESIAGAAN DAN KEGESITAN
PARA AWAK, PIHAK BELANDA DAPAT DIKELABUI), SUNAGI DADOK SAMPAI MUDIK
DADOK. SEBELUM MEMASUKI KOTA VIA PIOBANG, PADA 11 NOVEMBER 1948, STASIUN
RADIO INI BEROPERASI DI SUNGAI RIMBANGN. STASIUN RADIO AURI INI MAMPU
BERHUBUNGAN PULA DENGAN JAWA DAN LUAR NEGERI (INDIA).
STASIUN
RADIO AURI YANG MELAYANI MR. SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA DI KOTO TINGGI
ANTARA 19 JUNI 1949 DAN 8 JULI 1949, BERAKHIR SAT TOKOH INI BERANGKAT KE
YOGYAKARTA.
ROMBONGAN
SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA BERADA DI BANGKINANG. SEWAKTU ROMBONGAN BERADA
DI BANGKINANG, BELANDA YANG MENGGUNAKAN PESAWAT-PESAWAT P-51 MENYERANG
DENGAN BOM. STASIUN RADIO MENGIRIM BERITA KE PANGKALAN UDARA JAMBI,
MENYEMPAIKAN PERMINTAAH PDRI AGAR PESAWAT RI 005 PBY (AU) DITERBANGKAN
KE SALAH SATU SUNGAI DI RIAU. TERNYATA KEMUDIAN, PADA 29 DESEMBER 1948,
KETIKA BELANDA MENYERBU KOTA JAMBI, PESAWAT YANG DIMAKSUD TENGGELAM DI
SUNGAI BATANGHARI SAAT BERUSAHA LEPAS LANDAS.
27 - 28 DESEMBER 1948
ROMBONGAN
SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA SEGERA MENGINGGALKAN BANGKINANG, MENUJU TARATAK
BULUH DAN MENYEBERANGI SUNGAI KAMPAR UNTUK MENERUSKAN PERJALANAN KE
TELUK KUANTAN. BEBERAPA SEDAN TERPAKSA DITINGGALKAN, DITENGGELAMKAN
KEDALAM SUNGAI. SETELAH MELEWATI BEBERAPA KAMPUNG, ANTARA LAIN LIPAT
KAIN DAN MUARA LEMBU, JIP BERISI PERALATAN SENDER TERBALIK, MASUK
KUBANGAN LUMPUR BESERTA SELURUH PENUMPANGNYA. PENUMPANG JIP ITU ADALAH
SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA, TAMIMI (YANG BERTINDAK SEBAGAI SUPIR), OEDOJO
DAN KUSNADI. SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA KEHILANGAN KACAMATANYA, UNTUNGLAH
JIP BESERTA PERALATAN PENGIRIM TIDAK MENGALAMI KERUSAKAN, MESKIPUN
MEMERLUKAN WAKTU SEHARI SEMALAM UNTUK DIBERSIHKAN DAN DIKERINGKAN.
SEDANGKAN SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA BERUUNTUNG MENDAPATKAN KACAMATA "BARU"
DARI SEORANG DOKTER YANG BERTUGAS DI WILAYAH ITU
29 DESEMBER 1948
PERJALANAN
KE TELUK KUANTAN, DITEPI SUNGAI KUANTAN. MEREKA MENGINAP DITEMPAT ITU.
SEMENTARA ITU, PANGLIMA KOL. HIDAYAT SINGGAH DI KOTO TINGGI DALAM
PERJALANAN CROSS-COUNTRY DAI SELATAN KE UTARA SUMATERA, HINGGA KE ACEH.
HIDAYAT MENGADAKAN RAPAT DENGAN GUBERNUR RAJID DAN MENGAMBIL KEPUTUSAN
MEROMBAK PEMERINTAHAN SIPIL MENJADI PEMERINTAHAN MILITER. SEMUA PEJABAT
GUBERNUR SIPIL DAN SEGENAP JAJARANNYA DIMILITERKAN DAN SEMUA WAKIL
GUBERNUR DIANGKAT DARI TOKOH MILITER.
30 - 31 DESEMBER 1948
ROMBONGAN
SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA MENERUSKAN PERJALANAN DENGAN BERJALAN KAKI DARI
TALUK KE SUNGAI DAREH. SEMUA KENDARAAN DITINGGALKAN DI TALUK. PADA
SUATU TEMPAT TERTENTU ANTARA TALUK DAN SUNGAI DAREH, PERALATAN SENDER
DIANGKUT MELALUI HUTAN DENGAN LORI BEKAS JEPANG. PENUMPANG LORI HANYA
DUA ORANG, YAITU IR. INDRATJAHJA DENGAN MASINIS OEDOJO (TELEGRAFIS)
SEBAGAI PENJAGA PERALATAN SENDER.
1 JANUARI 1949
TAHUN
BARU ! ROMBONGAN MENGINAP SELAMA TIGA HARI DI SUNGAI DAREH,
BERISTIRAHAT DAN MERAYAKAN TAHUN BARU. STASIUN RADIO SEMPAT MENGIRIM
UCAPAN SELAMAT TAHUN BARU KEPADA SELURUH STASIUN RADIO AURI DI JAWA DAN
SUMATERA YANG MELAYANI PEMERINTAHAN SIPIL DAN MILITER
3 JANUARI 1949
ROMBONGAN
SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA BERANGKAT DARI SUNGAI DAREH KE BIDAR ALAM VIA
ABAI SIAT DAN ABAI SANGIR. ROMBONGAN DIBAGI MENJADI TIGA :
ROMBONGAN
INDUK, DIPIMPIN OLEH SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA, MENEPUH JALUR SUNGAI
BATANGHARI DENGAN MENGGUNAKAN SAMPANYANG DIGERAKKAN DENGAN DAYUNG DAN
GALAH DARI BAMBU
ROMBONGAN
KEUANGAN, DIPIMPIN OLEH MR. LOEKMAN HAKIM (MENTERI KEUANGAN PDRI)
MENUJU MUARA TEBO DENGAN NAIK PERAHU BERMOTOR, MEMBAWA KLISE OEANG RI
POELAOE SOEMATERA (ORIPS) UNTUK DICETAK DI MUARO BUNGO
ROMBONGAN
STASIUN RADIO, DIPIMPIN OLEH WAKIL PDRI MR TEUKU HASAN , MENGAMBIL
JALAN DARAT KARENA TAKUT TENGGELAM, DENGAN BERJALAN KAKI MENUJU ABAI
(SETELAH BERPISAH KURANG LEBIH 2 MINGGU MEREKA BERTEMU KEMBALI DI BIDAR
ALAM)
(KETERANGAN
MENGENARI ORIPS : MESIN CETAK UANG RI MUARO BUNGO DIRAKIT OLEH
ANGGOTA-ANGGOTA AURI DI JAMBI, YANG DIPIMPIN OPSIR UDARA III SOERJONO,
DARI BEKAS MESIN CETAK BIASA. HASIL CETAKAN ORIPS ITU DISERAHKAN KEPADA
MR. LOEKMAN HAKIM, MENTERI KEUANGAN PDRI DAN DIBAGI-BAGIKAN KEPADA
PEMERINTAH SETEMPAT DI MUARO BUNGO)
4 - 5 JANUARI 1949
ROMBONGAN
STASIUN RADIO TIBA DI ABAI SIAT DAN BERSIAP-SIAP MENUJU ABAI SANGIR
(FROM ABAI TO ABAI). BEBERAPA PERALATN SENDER YANG TIDAK BEGITU PENTING
TERPAKSA DITINGGALKAN DITENGAH PERJALANAN KARENA MEDAN YANG DITEMPUH
SANGAT BERAT.
7 - 9 JANUARI 1949
ROMBONGAN
STASIUN RADIO BERISTIRAHAT SELAMA KURANG LEBIH SATU MINGGU DI ABAI
SANGIR. KETIKA ROMBONGAN STASIUN RADIO BERADA DI SANGIR, ROMBONGAN
KEUANGAN YANG DIPIMPIN MR. LOEKMAN HAKIM SUDAH TIBA DI MARO TEBO, DAN
SIAP-SIAP MELANJUTKAN PERJALANAN KE BIDAR ALAM. SELAMA DI ABAI SANGIR,
STASIUN RADIO TETAP MENGUDARA.
10 JANUARI 1949
BELANDA MENYERANG KOTO TONGI DARI BASISNYA DI PAYAKUMBUH
15 JANUARI 1949
TRAGEDI
SITUJUAH BATUR. RAPAT BESAR PEMIMPIN SUMATERA BARAT DI SITUJUAH BATUR
DIGREBEK PATROLI BELANDA. BANYAK ORBAN JATUH TERMASUK BEBERAPA TOKOH
TERKEMUKA DI SUMATERA BARAT DAN PULUHAN PRAJURIT DAN BNK DI NAGARI INI.
YANG DIMAKAMKAN DI SITUJUAH BATUR
1.
| CHATIB SOELAEMAN | MPRD |
2.
| ARISUN ST. ALAMSYAH | BUPATI |
3.
| MUNIR LATIF | LETKOL |
4.
| ZAINUDDIN | MAYOR |
5.
| TANTAWI | KAPTEN |
6.
| AZINAR | LETNAN I |
7.
| SYAMSUL BAHRI | LETNAN II |
8.
| RUSLI | SOPIR |
9.
| SYAMSUDIN | PMT |
YANG DIMAKAMKAN DI SITUJUAH BANDA DALAM
1.
| M. ZEIN | BPNK |
2.
| RAMLI | BPNK |
3.
| SYAMSUL KAMAL | BPNK |
4.
| KAMASYHUR | BPNK |
5.
| NAKUMAN | BPNK |
6 .
| MANGKUTO | BPNK |
7.
| AHMAD | BPNK |
8.
| RAJIMAN | BPNK |
YANG DIMAKAMKAN DI SITUJUAH GADANG
1.
| RAUDANI | LETDA |
2.
| ABDUDIS | LETDA |
3.
| AGUS YATIM | LETTU |
4.
| AZIS JUNAIDI | LETTU |
5.
| ABAS HASAN | SERMA |
6.
| DARUHAN | SERMA |
7.
| RASYID SIRIN | KOPTU |
8.
| Y. MALIKI | BPNK |
9.
| HASAN BASRI | BPNK |
10.
| BURHAN | BPNK |
11.
| ALI AMRAN | BPNK |
12.
| SYAFWANEFF | BPNK |
13.
| A. MALIK | BPNK |
16 JANUARI 1949
ROMBONGAN
STASIUN RADIO BESERTA MR. TEUKU HASAN TIBA DI BIDAR ALAM. ROMBONGAN
SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA SUDAH TIBA DISANA TERLEBIH DAHULU. SEKITAR
MINGGU TERAKHIR JANUARI 1949, SELURUH ROMBONGAN SECARA LENGKAP SUDAH
BERADA DI BIDAR ALAM
17 JANUARI 1949
STASIUN RADIO PDRI BERHASIL MELAKUKAN KONTAK DENGAN NEW DELHI
21 JANUARI 1949
SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA MENGIRIMKAN UCAPAN SELAMAT KEPADA NEHRU DAN PESERTA KONFERENSI NEW DELHI TENTANG INDONESIA.
22 JANUARI 1949
KONFERENSI
NEW DELHI YANG DIHADIRI OLEH 19 NEGARA ASIA, TERMASUK DELEGASI
PENINJAU, MENGELUARKAN RESOLUSI (RESOLUSI NEW DELHI), YANG BERISI PROTES
TERHADAP AGRESI MILITER BELANDA DAN MENUNTUT PENGEMBALIAN TAWANAN
POLITIK (SOEKARNO-HATTA) DAN SEMUA PEMIMPIN REPUBLIK KE YOGYAKARTA
23 JANUARI 1949
MR. RASJID DARI KOTO TINGGI MENGIRIMKAN UCAPAN SELAMAT ATAS KEBERHASILAN KONFERENSI NEW DELHI
28 JANUARI 1949
DK-PBB MENGELUARKAN RESOLUSI TENTANG MASALAH INDONESIA
29 JANUARI 1949
HUBUNGAN
PDRI DENGAN PARA PEMIMPIN DI JAWA MULAI DAPAT DIBUKA LEWAT TELEGRAM.
KOLONEL TB SIMATUPANG WAKIL KEPALA STAF APRI, YANG MELAPORKAN
PERKEMBANGAN DI JAWA KEPADA PDRI PUSAT DI SUMATERA. LAPORAN INI KEMUDIAN
PADA 12 FEBRUARI, DISUSUL DENGAN LAPORAN KOL AH NASUTION KEPADA KETUA
PDRI.
7 FEBRUARI 1949
MENTERI
KASIMO, ATAS NAMA KPPD, MELAPORKAN PERKEMBANGAN TERAKHIR DI JAWA
SEBAGAI TANGGAPAN ATAS TELEGRAM KETUA PDRI, 15 JANUARI 1949
8 - 30 FEBRUARI 1949
KOMUNIKASI
ANTARA TOKOH PDRI DI SUMATERA DAN JAWA DAPAT DIINTENSIFKAN SEHINGGA
KEPEMIMPINAN DAN STRATEGI PERJUANGAN MENGHADAPI KEKUATAN MILITER BELANDA
SEMAKIN TERKONSOLIDASI.
PRAKARSA
PERUNDINGAN YANG DISPONSORI OLEH BADAN PBB, UNCI, ANTARA PARA PEMIMPIN
YANG DITAWAN DI BANGKA DENGAN PARA PETINGGI BELANDA DI JAKARTA DIBAWAH
PIMPINAN WAKIL TINGGI MAHKOTA BELANDA DR. BEEL.
28 FEBRUARI - MARET 1949
SERANGAN
BALIK KE IBUKOTA BERDASARKAN GAGASAN CEMERLANG PENGUASA TERTINGGI
REPUBLIK DI YOGYA, SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO. SERANGAN ITU DILAKSANAKAN
OLEH PARA PRAJURIT YANG BERMARKAS DISEKITAR YOGYA, DIPIMPIN OLEH LETKOL
SOEHARTO.
2 - 29 MARET 1949
KONTAK ANTARA PDRI DI SUMATERA DAN PDRI DI JAWA
3 MARET 1949
STASIUN
RADIO DICK TAMIMI DI BIDAR ALAM MENERIMA RADIOGRAM DARI WONOSARI
TENTANG SERANGAN 1 MARET 1949 (6 JAM DI YOGYA). RADIOGRAM TERSEBUT
LANGSUNG DIKIRIM KE SELURUH STASIUN RADIO AURI DI SUMATERA, TERMASUK
KOTO TINGGI, ACEH. KABAR ITU OLEH STASIUN AURI KOTO TINGGI , DIKIRIMKAN
PULA KE PERWAKILAN RI DI NEW DELHI MELALUI SURAT STASIUN RADIO DI INDIA.
BERITA YANG SAMA JUGA DISEBARKAN OLEH STASIUN RADIO AURI DI ACEH
(BELAKANGAN DIKETAHUI BAHWA STASIUN RADIO AURI DI ACEH BERADA DI DESA
TANGSE DAN DI KOTARAJA), YANG TERNYATA MEMPUNYAI HUBUNGAN DENGAN STASIUN
RADIO ANGKATAN DARAT BURMA . ATAS IZIN PEMIMPIN AD BURMA SAAT ITU,
STASIUN RADIO ANGKATAN DARAT BURMA DAPAT DIGUNAKAN OLEH OPSIR MUDA UDARA
III SOEMARMO UNTUK BERHUBUNGAN DENGAN STASIUN RADIO AURI DI ACEH.
SOEMARMO, TELEGRAFISBERSAMA OPSIR UDARA III WIWEKO, PENERBANG, BERADA DI
BURMA DALAM RANGKA PENERBANGAN RI SEULAWAH.
31 MARET 1949
PENYEMPURNAAN
SUSUNAN KABINET PDRI. KEANGGOTAAN KABINET DOPERLENGKAPI DENGAN PARA
MENTERI YANG MASIH AKTIF DI JAWA, TERMASUK MR. MARAMIS, MENTERI KEUANGAN
DALAM KABINET HATTA, YANG DIANGKAT SEBAGAI MENTERI LUAR NEGERI PDRI
YANG BERKEDUDUKAN DI NEW DELHI
1 APRIL 1949
PANGLIMA
BESAR SOEDIRMAN AKHIRNYA MEMILIH MENETAP DI DESA SOBO, SETELAH
MENGUNGSI DAN BERGERILYA SEJAK MUNDUR DARI YOGYA, SUBUH 19 DESEMBER
1948. BELIAU MENETAP DIDESA ITU HINGGA KEMBALI KE YOGYA, 10 JULI 1949
15 - 25 APRIL 1949
ROMBONGAN
SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA SECARA BERTAHAP MENINGGALKAN BIDAR ALAM MENUJU
SUMPUR KUDUS, TEMPAT MUSYAWARAH BESAR PEMIMPIN PDRI AKAN DIADAKAN.
4 MEI 1949
ROMBONGAN
GUBERNUR MILITER MR. RASJID DARI KOTO TINGGI DAN MR. M. NASROEN, MANTAN
WAKIL GUBERNUR SUMATERA TENGAH YANG DIANGKAT SEBAGAI KOMISARIS
PEMERINTAH PUSAT UNTUK SUMATERA TENGAH, TIBA DI SUMPUR KUDUS
5 MEI 1949
ROMBONGAN
PDRI SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA, SECARA LENGKAP TIBA DI DESA CALAU, SUMPUR
KUDUS. ROMBONGAN PDRI MENINGGALKAN BIDAR ALAM DENGAN NAIK PERAHU DAN
BERJALAN KAKI, MELALUI DESA-DESA ANTARA LAIN ABAI SIAT, SUNGAI DAREH,
KILIRAN JAO, SUNGAI BETUNG, PADANG TAROK TAPUS, DURIAN GADANG, MANGANTI
(MENGINAP SATU MALAM) DAN AKHIRNYA TIBA DI DESA CALAU, SILANTAI, SUMPUR
KUDUS.
7 MEI 1949
PERNYATAAN ROEM-ROYEN DI JAKARTA DISUSUL DENGAN REAKSI KERAS DARI PIHAK OPOSISI, PDRI DAN PANGLIMA BESAR SOEDIRMAN
9 MEI 1949
ROMBONGAN
SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA MENINGGALKAN CALAU, MENUJU SUMPUR KUDUS.
SETELAH MENEMPUH SATU HARI PERJALANAN, ROMBONGAN TIBA DISEBUAH DATARAN
TINGGI. SAAT ITU ANGGOTA ROMBONGAN DIPECAH TIGA : ROMBONGAN SJAFRUDIN
PRAWIRANEGARA KE DESA SILANGIT DAN SILANTAI, STASIUN RADIO SJAFRUDIN KE
DESA GUGUK SIAUR DAN ROMBONGAN KEUANGAN KE DESA PADANG AUR DAN
DESA-DESA LAIN DISEKITARNYA. DIDAERAH AMPALU ITU, KRU STASIUN RADIO AURI
BERTEMU DENGAN KRU STASIUN RADIO PTT DIDESA TAMPORUNGO, SUNGAI NANIANG
DAN DESA-DESA LAIN. SEJAK SAAT ITU, KEGIATAN STASIUN RADIO DICK TAMIMI
SEMAKIN INTENSIF
14 - 17 MEI 1949
SIDANG
PARIPURNA KABINET PDRI DI SILANTAI, SUMPUR KUDUS, DIDAERAH AMPALU. DI
TEMPAT ITU BERKUMPUL SEMUA ANGGOTA KABINET PDRI YANG BERADA DI BIDAR
ALAM DAN KOTO TINGGI, UNTUK MEMBICARAKAN REAKSI PDRI TERHADAP PRAKARSA
PERUNDINGAN YANG DILAKUKAN OLEH PARA PEMIMPIN YANG DITAWAN DI BANGKA
(SOEKARNO-HATTA) PDRI MENGELUARKAN PERNYATAAN YANG MENOLAK PRAKARSA
PERUNDINGAN KELOMPOK BANGKA.
18 MEI -19 JUNI 1949
SJAFRUDDIN TIDAK KEMBALI KE BIDAR ALAM, MELAINKAN TETAP BERSAMA SELURUH ANGGOTA ROMBONGAN BERANGKAT KE KOTO TINGGI.
2 JUNI 1949
SJAFRUDDIN MELAKUKAN KONTAK RADIOGRAM DENGAN HATTA VIA KOL.HIDAYAT, PANGLIMA SUMATERA YANG BERMARKAS DI ACEH.
5 - 10 JUNI 1949
HATTA BERANGKAT KE ACEH UNTUK MENCARI PDRI
19 JUNI - 30 JULI 1949
STASIUN
RADIO AURI TAMIMI (WALAUPUN TANPA TAMIMI LAGI, KARENA YANG BERSANGKUTAN
TELAH IKUT KE KOTO TINGGI) MASIH BERADA DI SIAUR UNTUK BERISTIRAHAT.
MEREKA IKUT BERPUASA DAN BERLEBARAN DI DESA SIAUR, PADA TANGGAL 27 JULI
1949.
2 - 3 JULI 1949
UTUSAN
HATTA (TERDIRI ATAS DR.LEIMENA, MOH.NATSIR DAN DR.A.HALIM) YANG HENDAK
MENEMUI SJAFRUDDIN DI KOTO TINGGI, TIBA DI PADANG. SETELAH MENGINAP
SEMALAM DI HOTEL MUARO, MEREKA BERANGKAT DENGAN KONVOI KE BUKITTINGGI
DAN SETERUSNYA KE PAYAKUMBUH. KEADAAN PADA WAKTU ITU BELUM AMAN,
SEHINGGA KENDARAAN MEREKA PALING KURANG HARUS BERHENTI LIMA KALI, KARENA
DICEGAT OLEH GERILYAWAN.
6 - 7 JULI 1949
PERUNDINGAN
ANTARA UTUSAN HATTA DAN PDRI BERLANGSUNG DI KOTO KACIAK, PADANG JAPANG,
PAYAKUMBUH. SETELAH MELALUI PERUNDINGAN YANG ALOT DAN MENEGANGGANGKAN,
SJAFRUDDIN BERHASIL DIAJAK KEMBALI KE YOGYA, MENANDAI TERJADINYA RUJUK
ANTARA PDRI DAN KELOMPOK BANGKA.
6 - 8 JULI 1949
ROMBONGAN PEMIMPIN DARI BANGKA TIBA DI YOGYA. DUA HARI KEMUDIAN UTUSAN HATTA TIBA PULA DI IBU KOTA.
10 JULI 1949
SJAFRUDDIN
DAN PANGLIMA BESAR SOEDIRMAN MEMASUKI YOGYA. SJAFRUDDIN BERTINDAK
SEBAGAI INSPEKTUR UPACARA PENYAMBUTAN PARA PEMIMPIN YANG KEMBALI KE
YOGYA.
13 JULI 1949
SIDANG
KABINET HATTA PERTAMA SEJAK AGRESI KEDUA BELANDA, DENGAN ACARA POKOK
PENGEMBALIAN MANDAT PDRI OLEH SJAFRUDDIN KEPADA SOEKARNO-HATTA.
25 JULI 1949
BADAN
PEKERJA KNIP, DALAM SIDANG PERTAMA YANG DIPIMPIN MR.ASAAT, MENYETUJUI
PERNYATAAN ROEM ROYEN, TETAPI DENGAN PERSYARATAN YANG DIAJUKAN PDRI
MELALUI PENGUMUMAN PADA 14 JUNI. PERSYARATAN ITU IALAH : (1) TNI TETAP
BERADA DI DAERAH YANG DIDUDUKINYA; (2) TENTARA BELANDA HARUS DITARIK
DARI DAERAH YANG DIDUDUKINYA; (3) PEMULIHAN PEMERINTAH RI DI YOGYAKARTA
HARUS DILAKUKAN DENGAN TANPA SYARAT.
SEJAK
ITU, BABAK BARU SEJARAH PERJUANGAN MEMASUKI TAHAP TERAKHIR, HINGGA
PENYERAHAN KEDAULATAN OLEH BELANDA KEPADA INDONESIA (RIS) PADA 27
DESEMBER 1949.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar