Sabtu, 31 Desember 2011

Marsinggo - Ini Dia Sang Penerus Warren Buffet

Orang terkaya ketiga dunia, Warren Buffet sudah menunjuk pewarisnya. Jika nantinya Buffet meninggal dunia, ia ingin anaknya yang kini menjadi petani mewarisi kerajaan bisnisnya, Berkshire Hathaway.
Dalam wawancara di program ’60 Minutes’ yang ditayangkan Minggu (11/12/2011), Buffet mengumumkan dia telah memilih putra tertuanya, Howard W. Buffet sebagai pewarisnya.
Namun anak tertua Buffet yang bisa dipanggil ‘Howie’ ini hanya akan ditugaskan menjadi ‘penjaga’ dari nilai-nilai perusahaan ketimbang sebagai CEO, sepanjang dewan perusahaan menyetujui. Saat Buffet meninggal, Howard yang kini berusia 56 tahun akan menjadi ‘non-executive chairman’, sebuah posisi yang tidak digaji.
Howie tidak akan memberikan strateginya langsung pada perusahaan investasi bernilai miliaran dolar AS itu. Ia akan tetap menjalankan pekerjaannya sebagai petani jagung dan kedelai.
“Anda khawatir seseorang akan bertanggung jawab di Berkshire yang akan menggunakannya sebagai ‘kotak pasirnya’ sendiri dalam beberapa cara,” jelas Buffet dalam wawancara yang dipandu Leslie Stahl itu seperti dikutip dari Forbes, Senin (12/12/2011).
“Itu mengubah jalan dari keputusan yang dibuat sebagai referensi pemegang saham. Kemungkinan hal itu terjadi sangat, sangat, sangat rendah, tapi memiliki Howie disana menambah satu lapisan ekstra pelindung,” tambahnya.
Terkait penunjukannya itu, Howie mengatakan dirinya berpikir dia akan dipanggil untuk mengambil alih dalam waktu dekat. “Dia tidak akan pergi sampai dia dikubur,” ujar Howie tentang ayahnya yang masih sangat sehat di usianya ke-81 itu.
Howie saat ini tercatat mengelola ladang jagung dan kedelai di Illinois dan juga menjadi Dewan Direksi di Berkshire, Coca-Cola dan perusahaan peralatan pertanian Lindsay. Ia juga bekerja sebagai duta World Food Program. Howie mengaku tidak masalah dengan rencana ayahnya tersebut.
“Selama saya masih bisa mengelola pertanian, saya oke,” ujarnya kepada CBS.
Asisten Warren Buffer, Debbie Bosanek mengatakan, sebagai non-executive chairman, Howie Buffet akan mengambil alih sekitar sepertiga dari peran ayahnya di Berkshire Hathaway.
“Peranan kunci adalah CEO dan itu akan diputuskan oleh Dewan Direksi,” jelas Debbie.
Warren Buffet, pria berusia 81 tahun saat ini berada di peringkat ke-2 dalam daftar orang terkaya AS versi majalah Forbes. Namun untuk ukuran dunia, Buffet yang kekayaannya mencapai US$ 524,946 miliar itu berada di peringkat ke-3. Buffet juga berada di jajaran 20 orang paling berpengaruh di dunia.

Marsinggo - Merapat ke Partai Golkar

PetaPolitik.Com – Geger peristiwa pembantaian petani di Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung tidak lepas dari peran mayjend (purn) Saurip Kadi.
Pensiunan jenderal kelahiran Brebes Jawa Tengah inilah yang berinisiatf membawa para petani yang bersengketa lahan dengan PT Silva Inhutani menemui anggota DPR terutama Komisi III untuk mengadukan nasibnya.
Dalam pertemuan itu Komisi III DPR dipimpin oleh Bambang Soesatyo politisi dari Partai Golkar yang juga merupakan orang kepercayaan Aburizal Bakrie. Selama pertemuan itu dibeberkan rekaman video yang kemudian membuat geger masyarakat luas. Tanpa membuang waktu, DPR membentuk tim investigasi untuk mencari tahu akar persoalan dan peristiwa yang sesungguhnya terjadi. Di sisi lain, pemerintah pun bergerak cepat dengan membentuk tim pencari fakta yang dipimpin Denny Indrayana (Wakil Menteri Hukum dan HAM).
Sepintas seperti memang itulah yang seharusnya dilakukan DPR maupun pemerintah dalam merespon beragam kejadian yang menimpa masyarakat. Tapi bila disimak secara cermat, polah DPR atau pun tindakan pemerintah dalam peristiwa pembantaian petani di Lampung itu terasa kental aroma politiknya.
Merunut kebelakang beberapa bulan lalu tepat pada 7 April 2011 ada sekolompok orang yang menamakan dirinya Dewan Penyelamat Negara menemui Aburizal Bakrie di Wisma Bakrie, Kuningan, Jakarta. Dalam pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Golkar itu ternyata ada juga mayjend (purn) Saurip Kadi sebagai salah satu anggota Dewan Penyelamat Negara. Anggota Dewan penyelemat Negara lainnya yang turut ikut antara lain Effendi Choirie, Laode Ida, dan Hatta Taliwang.
Dewan Penyelamat Negara dideklarasikan pada 10 Februari 2011 lalu yang bertujuan untuk untuk menyelamatkan Indonesia yang dalam kondisi memprihatinkan. Banyak tokoh terutama yang berseberangan dengan pemerintah masuk menjadi anggotanya. Ditenggarai mayjend (purn) Saurip Kadi memegang peranan penting dalam pembentukan dewan ini.
Tidak tanggung-tanggung, mantan Asisten Teritorial Kepala Staf TNI-AD itu yang menggerakkan beberapa anggota DPR dan DPD untuk mendukung keberadaan Dewan Penyelamat Negara. Dalam beberapa kali pertemuan internal Dewan Penyelamat Negara di DPR itulah mayjend (purn) Saurip Kadi terlihat aktif menjadi narasumber sekaligus jurubicara.
Mayjend (purn) Saurip Kadi merupakan lulusan akademi militer (akmil) angkatan 1973. Seangkatan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, almarhum Agus Wirahadikusuma dan Prabowo Subianto. Bila banyak alumni akmil angkatan 1973 yang menginduk ke Susilo Bambang Yudhoyono atau Prabowo Subianto maka tidak demikian dengan Saurip Kadi. Sosok tentara yang berlatarbelakang dari korps perhubungan ini malah dekat dengan almarhum Agus Wirahadikusuma.
Itulah sebabnya sepak terjang mayjend (purn) Saurip Kadi terlihat lebih sering menyerang pemerintahan di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam posisi inilah banyak pihak yang mengambil poisisi berseberangan dengan pemerintah kerap memanfaatkan jaringan dan kemampuan politik Saurip Kadi.
Belum lama ini, Aburizal Bakrie yang bersiap akan maju sebagai calon presiden dari Partai Golkar telah mengumpulkan sejumlah purnawirawan jenderal untuk masuk sebagai tim suksesnya. Dalam tim sukses ini terdapat beberapa nama beken seperti Jendral (Purn) Subagyo Hadisiswoyo, Jenderal (Purn) Fahrul Razi, Letjend (purn) Luhut Binsar Pandjaitan, Letjend (Purn) Johny Lumintang, dan Letjend (Purn) Soemardi. Dikabarkan mayjend (purn) Saurip Kadi pun masuk dalam tim suksesnya Aburizal Bakrie.
Jadi bila ada seorang purnwiran jenderal yang tidak pernah tugas di Lampung tiba-tiba punya akses dan jaringan di daerah itu tentunya menjadi pertanyaan tersendiri siapa yang memback-upnya. Apalagi dengan mengajak sekelompok petani bisa langsung bertemu dengan Komisi III DPR dimana dalam pertemuan itu dipimpin seorang politisi dari Partai Golkar. Karena selama ini banyak politisi senayan yang sengaja menghindar bila diajak beraudiensi dengan para petani.
Tengok saja aksi ribuan petani yang memperjuangkan nasibnya di DPR ternyata tidak pernah diajak bicara oleh anggota dewan terhormat. Para petani itu malah dibiarkan keleleran di depan gedung wakil rakyat. Lebih sedih lagi, hanya untuk numpang buang air kecil saja para petani itu ditolak masuk oleh aparat keamanan. (Leo)

Marsinggo - Khofifah Salah Satu Kandidat Wapres Ical

PetaPolitik.Com – Partai Golkar mulai menjaring figur atau tokoh-tokoh yang dianggap pantas menjadi bakal calon Wakil Presiden pada Pilpres 2014 mendatang.
salah satu nama yang menjadi bakal calon Wapres Aburizal Bakrie adalah Ketua Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa.
Mantan menteri pada Kabinet Presiden Gus Dur ini memang tak asing bagi Golkar karena selama ini nama Khofifah memang disebut-sebut berkantor di gedung Bakrie dan bagian dari tim memenangkan Ical sebagai presiden pada pemilu mendatang.
“Golkar sedang mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk meraih target suara yang diharapkan,” kata Wakil Sekjen DPP Golkar, Nurul Arifin, Jumat (30/12).
“Hitung-hitungan soal Capres-Cawapres melibatkan banyak kandidat. Khofifah salah satunya,” lanjut anggota DPR RI ini.
Menurut Nurul memasukkan nama Khofifah karena tokoh NU itu merupakan salah satu tokoh yang dekat dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
“Hubungan Pak Ical secara pribadi pun sangat baik dengan Khofifah,” kata Nurul.
Selain itu Anggota Komisi II DPR ini juga menambahkan bahwa selain nama Khofifah, ada beberapa tokoh lain yang tengah dibidik dengan kriteria memiliki ketokohan, berakar di grass root, track recordnya bersih, dan independen sebagai individu.
Namun Nurul masih enggan menyebut nama-nama tokoh lain yang masuk sebagai kandidat pendamping Ical di Pilpres 2014 mendatang.[Sak]

Selasa, 27 Desember 2011

A 'war zone' emerges during Yemen protest



By Salma Abdelaziz and Mohammed Jamjoom, CNN
December 24, 2011 -- Updated 2106 GMT (0506 HKT)
(CNN) -- At least 10 people died when security forces in Yemen's capital assaulted thousands of marchers with gunfire, water cannons, and tear gas Saturday, eyewitnesses and activists said.
"Everyone here is screaming, blood and tear gas (are) everywhere," protester Murad Merali told CNN. "Saleh's forces are shooting with snipers. They are blocking streets and attacking women, tearing their hijabs. It's a war zone out here, smoke is everywhere. Soldiers also have batons."
Vice President Abdu Rabu Hadi called on security forces to evacuate the area of the protests and not harm the marchers in any way, a senior official in the vice president's office told CNN.
But Mohammed al-Qubati, a medic in Sanaa's Change Square, said 10 people died and dozens were injured.
The marchers hailed from the southern city of Taiz.
They walked 155 miles, or 250 kilometers, to the capital over four days in what was billed as a Life March.

Yemeni revolutionary wins Nobel Prize
They highlighted their dissatisfaction with the part of a power-transfer agreement that gives departing President Ali Abdullah Saleh immunity from trial.
The protesters demanded an immediate transfer to democracy, no compromise with Saleh, and trials for all people responsible for violence against peaceful demonstrators over the last year.
Yemen has been wracked with protests throughout the year, with demonstrators demanding the departure of Saleh and calling for democracy. Opposition to Saleh's rule led to the presidential power-transfer agreement. Under the deal, signed in November and brokered by the six-nation Gulf Cooperation Council, Saleh has agreed to transfer power into the hands of a coalition government.
Ali Hashem, a marcher, told CNN that people were shot in the head and he blamed ruling family forces for targeting "unarmed youth activists."
"We will continue marching and bullets will not scare us away," he said.
Ala'a Jarban, an activist in Sanaa, said the marchers came under attack because they were on a road that led to the Presidential Palace.
"There are a lot of security forces out. Security forces were afraid the marchers would get too close to the Presidential Palace and they started attacking them. They used tear gas," Jarban said.
Al-Qubati said the medics in Change Square don't have the capacity to treat all of the injured and hospitals are treating them. He said bullets were fired "directly" at peaceful protesters.
"The death toll will increase by nightfall," he said.
Prime Minister Mohammed Basindwa ordered the Interior Ministry and the Defense Ministry to launch an investigation into the clashes, according to a Yemeni government official who is not authorized to speak to the media.
The Life March is designed to demonstrate "the will of Yemeni youth who aspire for freedom and building a civil state. It is a true manifestation of the peacefulness of the uprising and the nobility of its goals," the group said in a statement on its website.
The marchers stopped in various cites for rallies and celebrations during their four-day walk.
"This is really bad because the Life March has been through different cities for the past four days. Everybody knows it's peaceful. They weren't attacked before. And now they arrive in Sanaa and are attacked," Jarban said.
Saleh, while unpopular with many Yemenis, has been an ally of the United States in the war against terrorists, particularly al Qaeda in the Arabian Peninsula.
Yemeni air forces attacked killed five people Friday in attacks on AQAP positions in Abyan province, security officials said.
The officials confirmed that U.S. drones were involved in attacks over a 48-hour period targeting Nasser al-Wahayishi, a senior AQAP leader. Al-Wahayishi's house was hit by a drone and his brother was killed, the officials said.

Anti-Putin protests draw thousands


Senin, 26 Desember 2011

Marsinggo - Warga Bima di Jakarta Tuntut Kapolri Mundur


Senin, 26 Desember 2011 17:10 WIB



Metrotvnews.com, Jakarta: Aksi unjuk rasa warga asal Sape Lambe, Bima, di Jakarta yang menuntut dicopotnya jabatan Kapolri, Timur Pradopo, Kapolda Nusa Tenggara Barat, Brigadir Jenderal Arif Wachyunadi dan Kapolres Bima, AKBP Kumbul,  Senin (26/12), berlangsung ricuh. Massa yang sempat memblokade jalan di Bundaran Hotel Indonesia nyaris terlibat bentrok dengan polisi.

Kericuhan antara pengunjuk rasa dengan polisi dipicu oleh aksi pembakaran atribut demo yang akan dilakukan sejumlah pengunjuk rasa. Polisi yang mencoba merampas atribut malah mendapat reaksi perlawanan dari massa. Akibatnya, terjadi aksi saling tarik atribut dan nyaris bentrok.

Aksi yang dilakukan Forum Komunikasi Masyarakat Sape Lambe ini dilakukan menyusul pecahnya insiden Pelabuhan Sape, Bima, NTB, yang menyebabkan empat orang tewas tertembak dan belasan lainnya terluka.

Selain di Bundaran HI, tuntutan mundur kepada Kapolri juga dilakukan di depan Mabes Polri, Jakarta. Sempat terjadi keributan kecil antara massa pengunjuk rasa dengan polisi saat massa hendak menghalangi kendaraan yang melalui Jalan Trunojoyo Raya. Namun, aparat gabungan dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya berhasil menertibkannya. (*)

Marsinggo - Bentrok Bima, Polisi Klaim Sudah Sesuai Prosedur


Dompu, FaktaPos.com - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat menegaskan tindakan polisi dalam membubarkan paksa warga yang memblokir pelabuhan penyebrangan Sape di kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, telah memenuhi prosedur.
"Tugas polisi itu melindungi, mengayomi, melayani dan penegakan hukum. Penegakkan hukum yang terjadi Sabtu lalu itu sudah melalui mekanisme prosedur tetap pengendalian stabilitas Kamtibmas," kata Kepala Polda NTB Brigjen Arief Wahyunadi, Senin (26/12).
Selama dua hari ini, Arief berkantor di Kabupaten Bima untuk memastikan keamanan Kabupaten Bima, terutama Kecamatan Sape dan akses pelabuhan penyebrangan Sape menuju Provinis NTT.
Ia mengatakan, sebelum terjadi insiden berdarah itu, polisi sejak dua hari sebelum bentrokan terjadi, telah melakukan pendekatan yang menggunakan pola humanis.
Bahkan, beberapa kali polisi meminta warga untuk membubarkan diri dengan tertib. Pendekatan dengan cara dialogis dan humanis itu, selalu mengalami kebuntuhan.
"Kita sudah ajak warga untuk membuka blokir itu, namun warga tetap bersikeras tidak mau membukanya. Dengan alasan penegakkan keamanan dan ketertiban masyarakat, tindakan itu kita ambil," katanya.
Menurutnya polisi telah berkali-kali mengeluarkan tembakan peringatan agar warga membubarkan diri, namun warga malah melawan dengan melempari batu ke arah polisi.
Ia mengatakan, polisi terpaksa membubarkan massa karena pengendara hendak menyeberang ke Provinsi NTT guna merayakan Natal di kampung halamannya.
Arief menegaskan siap mempertanggungjawabkan tindakan pembubaran paksa tersebut karena sesuai prosedur.
Sementara itu, memasuki hari ke dua pascapembubaran paksa dan pembakaran fasilitas milik pemerintah di Kecamatan Lambu, suasana masih tegang di tiga desa yakni Desa Sumi, Rato dan Lambu.
Informasi yang dihimpun, warga di desa-desa tersebut masih mempersenjatai diri dengan senjata tajam seperti parang dan tombak, sementara polisi belum berani mendekati mereka dan hanya menjaga di luar desa untuk mengatisipasi bentrok susulan.
Bahkan polisi melarang masuk wartawan yang hendak meliput di desa tersebut. (atr)

Marsingo - Warga Bima Masih Blokir Jalan


Mataram, FaktaPos.com - Warga di Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, masih memblokir jalan kecamatan, untuk membendung pergerakan polisi ke perkampungan mereka.
"Masih ada blokir jalan, karena terpengaruh isu yang menyatakan polisi akan merazia (sweeping), padahal tidak ada 'sweeping' dan itu hanya ulah provokator," kata Kabag Humas dan Protokoloer Setda Bima Aris Gunawan, yang dihubungi dari Mataram, Senin (26/12).
Ia membenarkan aksi blokade jalan kecamatan di wilayah Kecamatan Lambu itu, sudah berlangsung sejak Minggu (25/12) pagi, dan masih berlangsung hingga kini.
Namun, Pemkab Bima dan pihak-pihak terkait terus berupaya mengimbau agar tidak dilakukan tindakan yang dapat mengganggu ketertiban umum, apalagi tindakan anarkis seperti pengrusakkan kantor-kantor pemerintah, dan rumah pejabat.
"Imbauan terus dilakukan agar suasananya kondusif, dan polisi juga tengah berupaya mengejar pihak-pihak yang teridentifikasi sebagai provokator yang memperkeruh suasana," ujarnya.
Sehari sebelumnya, Delian Lubis, Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Cabang Bima, yang dihubungi dari Mataram, mengatakan, warga masih trauma dengan tindakan represif polisi sehingga mempersiapkan diri untuk melawan.
Bahkan, warga Kecamatan Lambu masih melampiaskan kemarahan. Mereka mengamuk dan merubuhkan sisa bangunan kantor milik pemerintah yang dibakar saat polisi membubarkan paksa unjuk rasa disertai blokade jalan di Pelabuhan Sape, Sabtu (24/12) pagi.
Sejak Minggu (25/12) pagi, warga mengamuk dan merubuhkan kantor yang telah dibakar sehari sebelumnya. Warga yang membawa senjata tajam juga memblokir jalan, guna membendung pergerakan polisi karena beredar kabar, polisi akan menggelar "sweeping".
Warga memblokade jalan akses menuju Kecamatan Lambu, yang menghubungkan Lambu dengan Kecamatan Sape. Khusus di Kecamatan Lambu, warga berkonsentrasi di dua desa yakni Desa Rato dan Desa Suni.
"Kalau 'sweeping' benar digelar polisi, dipastikan ada upaya perlawanan. Kami bersama warga menyiapkan diri," ujar Lubis yang berada di Desa Rato.
LMND merupakan salah satu elemen yang turut serta dalam aksi unjuk rasa bersama warga di Pelabuhan Sape. Mereka menamakan diri Front Rakyat Anti Tambang (FRAT).
Mengenai sikap Pemerintah Kabupaten Bima terhadap tuntutan warga Kecamatan Lambu yakni pencabutan Izin Usaha Penambangan (IUP) yang terbitkan Bupati Bima Ferry Zulkarnaen kepada PT Sumber Mineral Nusantara (SMN), Aris mengatakan, Pemkab Bima masih tetap pada pendiriannya yakni tidak bisa mencabut izin tersebut.
Tetapi, Pemkab Bima tetap konsisten dengan janjinya untuk menerbitkan keputusan penghentian sementara usaha pertambangan itu, sebagaimana diungkapkan Bupati Bima saat bernegosiasi dengan pengunjuk rasa pada 23 Desember 2011 atau sehari sebelum upaya pembubaran paksa unjuk rasa tersebut.
"Belum ada celah hukum untuk menempuh langkah pencabutan izin itu, persepsi kami (Pemkab Bima) kalau dicabut maka akan menyalahi Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, sehingga hanya bisa dengan surat keputusan sementara," ujarnya.
PT SMN mengantongi IUP sejak 2008 yang kemudian diperbaharui dan dilakukan penyesuaian IUP tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Bima pada 2010.
IUP itu bernomor 188/45/357/004/2010, PT SMN, yang mencakup areal tambang seluas 24.980 Hektare, yang mencakup wilayah kecamatan Lambu, Sape dan Langgudu. (atr)

Minggu, 25 Desember 2011

Kurs Jual Beli
USD9120.008870.00
SGD7115.306892.30
HKD1174.151140.05
EUR12196.1511835.15
GBP14153.0513712.05
JPY112.71108.52

Jumat, 23 Desember 2011

Marsinggo - Seperti Apa Rumah Mewah Nunun di Bangkok?

Senin, 19 Desember 2011 | 05:28 WIB TEMPO.CO, - Rumahku, surgaku. Prinsip itu rupanya juga dipegang oleh Nunun Nurbaetie, orang yang disangka membagikan uang suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Miranda S. Goeltom. Meski dalam pelarian, Nunun tetap tak bisa melepaskan gaya mewahnya. Itulah sebabnya saat bersembunyi di Bangkok, Thailand, dia memilih kompleks perumahan Aqua Divina Urbano. Ini semacam kawasan Menteng bagi Bangkok. Kawasan permukiman mewah ini jaraknya cuma 12 kilometer dari Bandar Udara Suvarnabhumi atau hanya 20 menit perjalanan. Letaknya di timur pusat Kota Bangkok, Thailand. Jika naik taksi dari bandara, ongkosnya amat murah untuk kelas kota besar. Hanya 100 baht atau setara dengan Rp 30 ribu. Kompleks perumahan Aqua Divina Urbano, permukiman di mana Nunun tinggal, adalah hunian eksklusif. Komplek elite itu berada di Distrik Saphan Sung. Distrik ini memang banyak dimanfaatkan pengembang properti mewah. Kawasan perumahan ini seluas 28 kilometer persegi. Di kompleks itu, Nunun tinggal di Jalan Nantawan 5. Layaknya perumahan mewah, penjagaan di kompleks Aqua Divina Urbano juga cukup ketat. Tiga petugas keamanan berpakaian putih-hitam tampak berjaga-jaga di pos penjagaan. Seluruh tamu yang masuk kompleks wajib lapor. Apalagi kendaraan umum seperti taksi. Bukan taksi pun, petugas penjaga di pos utama selalu memelototi setiap kendaraan yang masuk. Tak terkecuali Tempo, yang Kamis, 15 Desember 2011 lalu, sedang menyelidiki "surga" persembunyian Nunun sekaligus rumah terakhir sebelum polisi Thailand menjemputnya dan menyerahkannya ke KPK di atas pesawat Garuda GA 867. (Lihat: Beginilah Penangkapan Nunun di Bangkok Versi KPK) Nunun dibawa pulang ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 867 pada pukul 14.30 waktu Bangkok. Kemudian tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 17.45 WIB. Sempat menghuni salah satu sel di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Nunun dilarikan ke rumah sakit ketika mau diperiksa KPK. Bernomor 98/34, rumah yang ditinggali Nunun bergaya Mediterania dengan dominasi warna krem. Rumah itu terletak tak jauh dari gerbang utama, sekitar 300 meter. Bangunan dua lantai itu memiliki tiga kamar utama dan sebuah kamar pembantu. Garasinya bisa menampung dua mobil. Saat Tempo berkunjung, rumah seluas 79 wah persegi atau 316 meter persegi (1 wah persegi = 4 meter persegi) yang terletak paling ujung di deret kiri jalan buntu itu sunyi. Tak ada aktivitas. Pun juga tetangga kiri dan kanan. Pagarnya tertutup rapat-rapat. Sepeninggal Nunun, rumah tersebut dibiarkan melompong. Seorang penjaga tergopoh-gopoh menyusul Tempo. Setelah memarkir sepeda ontelnya, ia menghampiri. “Apakah Nunun Nurbaetie tinggal di sini?” tanya Tempo. “Who?” tanyanya. “Nunun Nurbaetie,” kata Tempo, seraya menyodorkan kertas bertuliskan nama tersangka suap cek pelawat itu. “No, no, no,” kata si petugas seraya mengibas-ngibaskan tangannya. Ditanya berulang-ulang, si petugas berkukuh tak mengetahui siapa pemilik atau penyewa rumah itu. Menolak menyebutkan siapa pemiliknya, seorang staf pemasaran perumahan yang berkantor di dekat pos penjagaan kedua juga mengaku tak tahu siapa penghuninya belakangan ini. Seorang petugas pemasaran perumahan di dekat pos II juga menggeleng waktu ditanya. Berdasarkan penelusuran Tempo di Thailand, rumah yang ditinggali Nunun disewa atas nama orang lain. Menurut sumber ini, si pengontrak adalah seorang pria kulit putih warga negara Amerika Serikat (Lihat: Pelindung Nunun Orang Amerika). Pria inilah yang melindungi Nunun selama hampir dua tahun ini. Sebulan lalu, pria pengusaha ini membawa Nunun ke rumah itu. Namun peruntungan Nunun agaknya sudah habis. Ia disergap polisi setempat di rumah 98/34 ketika sang pengusaha sedang tak mengawalnya. Siapa sebenarnya lelaki ini? Baca selengkapnya di majalah Tempo pekan ini. ANTON SEPTIAN (BANGKOK)

Minggu, 18 Desember 2011

Marsinggo - Iran Berbagi Rahasia AS dengan Rusia & China?

Nydailynews.com Oleh: Vina Ramitha Rabu, 14 Desember 2011 | 12:12 WIB INILAH.COM, Washington – Ada kemungkinan, Iran akan berbagai rahasia di balik pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) yang jatuh di wilayahnya dengan dua sekutu, Rusia dan China. Benarkah? Pemerintah AS, seperti dinyatakan Presiden Barack Obama, meminta Iran mengembalikan bangkai pesawat siluman mata-mata RQ-170 Sentinel yang jatuh di wilayah negara itu beberapa hari lalu. Iran telah menolaknya mentah-mentah. Banyak pakar mengkhawatirkan kemampuan Iran menggali informasi dari Sentinel. Menurut Pemimpin Redaksi Jane’s International Defence Review Nick Brown, Iran menguasai reverse engineering dan memiliki kapabilitas di luar perkiraan Barat, tanpa bantuan pihak asing. Namun, berbagi platform tersebut dengan negara-negara sekutunya, seperti Rusia dan China, memberi Iran kekuatan politik baru. Jika bicara tentang Iran, kata Brown, apa saja mungkin terjadi. “Secara teori, mereka bisa menyalin platform dasar Sentinel. Tapi, cara mengendalikan dan avioniknya yang membuat tiruan Iran nantinya berfungsi dengan baik atau tidak,” katanya. Periset senior Royal Services Institute Elizabeth Quintana berpendapat, semua teknologi tanpa awak akan amat penting bagi Iran, Rusia dan China. Seberapa bergunanya Sentinel, menurutnya, ditentukan apakah ada mekanisme self destruction atau tidak. “Dari cuplikan video, sepertinya Sentinel ditemukan utuh. Jadi, banyak informasi berharga yang bisa dikeruk. Saya tak tahu pasti kemampuan Irak. Tapi, saya rasa kita tak perlu bertanya tentang kemampuan Rusia dan China,” tandasnya. Meski tak menutup kemungkinannya, belum ada tanda-tanda Iran akan berbagi 'hadiah' ini dengan Rusia dan China. Namun yang jelas, mereka takkan mengembalikan Sentinel hingga puas 'bermain' dengannya

Rabu, 14 Desember 2011

Marsinggo - Dipimpin Jenderal, Lembaga Adat Lampung Ngadu ke DPR

AKARTA (Pos Kota) – Lembaga Adat Megoupak asal Lampung mendatangi Komisi III DPR RI untuk mengadukan peristiwa pembantaian warga sipil oleh aparat yang telah terjadi sejak tahun 2009 hingga saat ini.
Rombongan yang dipimpin juga purnawirawan TNI Mayjen Saurip Kadi terlihat melakukan rapat dengan Komisi Hukum DPR RI yang dipimpin oleh Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo. Kepada DPR RI mereka meminta keadilan hukum ditegakkan setegak-tegaknya, menindak aparat yang melakukan pembantaian.
“Mohon menjadi kepedulian wakil rakyat. Cara-cara mafia merampas hak warga sipil harus ditindak tegas, agar keadilan dapat ditegakkan setegak-tegaknya,” tegas Saurip Kadi di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, Rabu (14/12/2011).
Ketua Tim Advokasi Lembaga Adat Magoupak, Bob Hasan, menuturkan kronologis adanya pembantaian dan kekerasan sadis di Lampung. Diawali saat sebuah perusahaan bernama PT. SI milik warga negara Malaysia bernama BS alias Abeng bermaksud melakukan perluasan lahan. Tapi upaya PT. SI membuka lahan untuk menanam kelapa sawit dan karet selalu ditentang penduduk setempat dan terjadi sejak tahun 2003.
“Penduduk yang tadinya menanam sengon, albasia dan lainnya menolak kehadiran mereka,” terang Bob.
Menghadapi penolakan warga, selanjutnya PT SI membentuk PAM Swakarsa dengan dibekingi aparat kepolisian untuk mengusir penduduk. Justru pasca adanya PAM Swakarsa terjadilah beberapa pembantaian sadis dari tahun 2009 hingga 2011.
Kurang lebih 30 orang sudah menjadi korban pembantaian sadis dengan cara ditembak, disembelih dan disayat-sayat. Ratusan orang mengalami luka-luka, bahkan ada yang mengalami trauma berat.Hukum rimba terjadi di negara yang mengedepankan hukum di atas segala-galanya ini.
“Kejadian terjadi di Mesuji dan Sodong di Lampung paling ujung juga Tulang Bawang. Kalau penyembelihan itu terjadi awal Januari 2011, rincian korban 30 orang tewas sejak 2009-2011. Beberapa orang stres karena melihat anggota keluarganya dibantai di hadapannya,” tutur Bob.
Di depan Komisi III DPR RI, video pembantaian dipertontonkan dan membuat miris mereka yang menonton. Video itu terlihat gambar adanya pembantaian sadis. Beberapa korban dari masyarakat ada yang disembelih kepalanya kemudian tubuhnya digantung di tiang. Tak hanya itu, ada yang ditembak di kaki juga ke kepalanya. Tontonan mengerikan itu sempat menjadi pusat perhatian.
Anggota Komisi III DPR yang hadir terlihat takut dan enggan menonton video sampai rampung. “Sudah-sudah, ini mengerikan sekali,” ucap Anggota Komisi III DPR, Ahmad Yani seraya meminta video distop.
(prihandoko/sir)

Selasa, 13 Desember 2011

Marsinggo - Penusuk Kameramen TV One Ngaku Diperintahkan Jin

Laporan Wartawan Tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Entah apa yang ada di pikiran Adil Firmansyah. Tiba-tiba ia menyerang kru Apa Kabar malam TV One yang sedang shooting di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Senin (12/12/2011) sore sekitar pukul 07.30 WIB.
Saat ditanya wartawan, mengenai maksudnya menyerang kru TV One dengan pisau dapur Adil malah menjawab ngelantur. Pria asal Cilacap tersebut tidak memberikan keterangan yang rasional.
"Saya disuruh sama Allah, jin saya yang menyuruh. Yang membela saya. One itu satu, satu itu Allah," katanya saat diamankan petugas di Wisma Nusantara.
Adil tampak seperti orang kesurupan, ia meloncat palang pintu keluar masuk kendaraan dari Wisma Nusantara dan langsung menyerang kru TV One secara membabi buta dengan menggunakan sebilah pisau dapur.
Andri (24) Pengarah Lapangan Apa Kabar Indonesia Malam menuturkan saat kejadian shooting sedang berlangsung. Ketika acara sedang diselingi iklan, tiba-tiba Adil masuk lewat portal depan.
"Ia melompati portal depan kemudian masuk. Lalu ia mengeluarkan pisau yang berada di dalam jaketnya," ucapnya
Adil pun langsung berteriak. "Diam lho semua, Allahuakbar," kata Andri menirukan kata-kata Adil.
Karena keadaan lantai yang licin, Adil pun sempat jatuh dan tasnya terlempar, tetapi Adil justru mengejar Dadang seorang kru supporting kameramen bernama Dadang hingga perut bagian kanannya terkena sabetan pisau.
"Saya kemudian masukin Grace Natalie (pembawa acara kabar Indonesia malam) ke dalam ruangan," tutur Andri.
Kemudian, pelaku yang masuk ke Wisma Nusantara melalui pintu depan, langsung dihadang Abdul seorang petugas keamanan dan perkelahian pun terjadi. Beruntung Dadang hanya terkena sabetan pisau Adil di celananya saja. "Dia (pelaku) jatuh, sehingga pisaunya lepas," ujarnya.
Akhirnya perlawanan pelaku berakhir, sehingga pria putih berambut panjang tersebut bisa diringkus kru TV One bersama petugas keamanan.

Marsinggo - President Obama, pt. 1

Marsinggo - Kenapa Sondang Hutagalung membakar diri ? - Otalapau

Kenapa Sondang Hutagalung membakar diri ? - Otalapau

Senin, 12 Desember 2011

Marsinggo - Majikan Meninggal, Kucing Dapat Warisan Rp 141 Miliar


REPUBLIKA.CO.ID, ROMA - Tommaso, kucing hitam berumur empat tahun, mungkin menjadi kucing terkaya di dunia. Kucing hitam asal Roma, Italia, ini mendapat warisan senilai 10 juta poundsterling atau sekitar Rp 141 miliar setelah majikannya meninggal.

Berdasar laman The Guardian, majikan Tommaso yang tidak disebutkan namanya itu meninggal dunia bulan lalu pada usia 94 tahun. Dalam wasiatnya, janda tidak beranak ini memerintahkan pengacaranya untuk memberikan seluruh propertinya kepada Tomasso. Properti sang majikan tersebar luas dari Milan di utara hingga Calabria di selatan.

Dalam wasiat bertanggal 26 November 2009 tersebut, janda dari pengusaha konstruksi ini juga memberikan mandat bagi pengacaranya untuk menunjuk yayasan pecinta binatang yang dapat menjaga Tommaso. Salah satu pengacara, Anna Orecchioni, kepada harian Il Messaggero mengatakan bahwa terdapat beberapa yayasan yang telah masuk kualifikasi.

Menurut hukum Italia, seekor binatang tidak dapat mewarisi harta majikannya. Untuk itu, janda ini mempercayakan pembantunya, Stefania, untuk mengurus kekayaannya. Ketika janda ini sakit-sakitan, Stefania membantunya untuk mengerjakan beberapa pekerjaan rumah.

"Saya tidak tahu kalau signora sangat kaya, saya kadang-kadang pergi ke rumah signora sehingga kucing saya bisa bermain dengan Tommaso," kata Stefania.

Tommaso bukanlah kucing pertama yang mendapatkan harta warisan ratusan miliaran rupiah. Sebelumnya, pada tahun 1988, seekor kucing bernama Blackie di Inggris juga mewarisi harta majikannya senilai 9 juta poundsterling atau sekitar Rp 127 miliar.

Senin, 05 Desember 2011

Marsinggo - Bisakah Pimpinan Baru KPK diharapkan ?


Apakah pertanyaan itu penting ditanyakan ? Penting ,.pertanyaan itu perlu kita kemukakan , karena selama ini janji2 pimpinan KPK hanyalah lipservice belaka. Sama dengan janji2 politisi yang akan hilang ditelan waktu. Nah sekarang anak muda yg kelihatan gagah berani ini berjanji akan menuntaskan kasus2 besar seperti Centurygate, Nazaruddin, maupun kasus pajak.Tapi banyak pihak yang meragukan hal tersebut. Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Ucok Sky Khadafi menilai keterpilihan Abraham Samad sebagai ketua KPK yang baru, tidak akan membawa perubahan banyak dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.Malah Mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) Bagir Manan tidak terlalu berharap dengan terpilihnya Abraham Samad. Bagir menilai realitas politik di Indonesia saat ini tidak kondusif dan akan menjadi tantangan terbesar pria asal Makassar, Sulawesi Selatan, itu dalam memimpin lembaga antikorupsi ini.Nah menurut kita juga begitu . Anak muda ini akan terbentur nanti pada tembok besar yg dia tak sanggup membongkarnya .Rezim sekarang yg berkuasa ini telah mengakar tunggang kemana-mana , tidak akan mungkin dicabut lagi.Kecuali terjadi revolusi rakyat yang akan membakar semua akar tunggang para koruptor , birokrator dan manipulator tersebut.

Minggu, 04 Desember 2011

Marsinggo - Analisis KEDATANGAN PRESIDEN OBAMA

hgbudiman.wordpress.com oleh: raishapanggabean Pada dasarnyakedatangan Barrack Obama ke Indonesia, dilandasi oleh keinginan negara AmerikaSerikat untuk meningkatkan kerjasamanya dengan Indonesia di berbagai bidanglain yang belum terjamah ataupun meningkatkan yang sudah ada. Poin-poin pidatoPresiden Obama tepatnya membahas kerjasama di enam bidang yaitu investasi, perdagangan, perekonomian, pendidikan,energi dan politik. Terdapatbeberapa pokok dalam ilmu politik yaitu kekuasaan, kepentingan, kebijaksanaandan budaya politik. Fenomena kedatangan Presiden Obama dalam rangkameningkatkan kerjasama Indonesia dan Amerika dapat dianalisis dari pokok-pokokini. Hal utama dalamilmu politik adalah kekuasaan. Tawaran kerjasama dari Amerika kepada Indonesiamemunculkan beberapa polemik. Ada beberapa pihak yang mencurigai kerjasama inihanya sebagai dalih Amerika dalam memperluas kekuasaaannya di Indonesia yangnantinya akan diwujudkan dengan memperbanyak perusahaan-perusahaan Amerika yangberoperasi di Indonesia. Mereka berpikir Amerika akan semakin mengekspoitasisumber daya Indonesia. Pengaruh Amerika akan semakin kuat disini sehinggaIndonesia akan dibentuk sesuai dengan kemauan Amerika. Namun pihak-pihak initidak memikirkan bahwa negara Indonesia penuh juga dengan politisi pintar yangbisa melakukan tawar-menawar yang baik untuk juga menguntungkan negara sehingganegara tidak dirugikan. Posisi Indonesia yang penting bagi Amerika membuatpengaruh Indonesia juga masuk kedalam pemerintahan Amerika. Tidak mungkinAmerika membuat kebijaksanaan yang menghancurkan Indonesia selama keduanyamasih saling ketergantungan. Pada segi kepentingan,kedua negara baik Indonesia maupun Amerika mempunyai kepentingan yang samasehingga memutuskan untuk membuat kerjasama. Pada bidang investasi misalnya,Indonesia membutuhkan pemasukan modal asing untuk membantu pembangunan diIndonesia. Amerika yang biasa menjadi pemodal asing akan menanamkan modalnyauntuk juga untuk memperkuat perekonomiannya. Pada kerjasama ini bukan hanya keuntungan dari segiperekonomian yang didapatkan oleh kedua negara. Keuntungan juga terjadi ketikaadanya interaksi antara masyrakat Indonesia dan amerika yang nantinya akansaling belajar dari kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kebijakanmerupakan hasil interaksi antara kekuasaan dan kepentingan dan biasanyaberbentuk perundang-undangan. Kerjasama ini berpengaruh juga pada kebijakanyang akan diambil nantinya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam bidangkerjasama antara Indonesia dan Amerika. Misalnya kebijakan dibidang perekonomian yang akan dilakukanoleh kedua negara ini. Tentunya kebijakan ekonomi yang dikeluarkan olehPresiden SBY tidak akan merugikan negaraAmerika sebagai patner-nya. Kondisiini juga akan terjadi sebaliknya. Budaya politikmengutamakan dimensi psikologis dari suatu sistem politik, yaitu sikap-sikap,sistem-sistem kepercayaan, simbol-simbol yang dimiliki oleh individu-individudan beroperasi di dalam seluruh masyakat serta harapan-harapannya. Di dalamfenomena kerjasama antara Indonesia dan Amerika ini, tidak hanya ditentukanoleh tujuan-tujuan yang didambakannya. Tapi juga merujuk pada harapan-harapanpolitik yang dimilikinya dan mengenai situasi politik. Misalnya harapan bahwa dalam kedatanganpresiden Obama ke Indonesia, situasi politik Indonesia semakin kuat dan stabil.Selain itu ada harapan juga bahwa dunia akan melihat Indonesia adalah negarayang aman sehingga masyarakat asing tidak ragu untuk datang. Secara tidaklangsung, kedatangan Presiden Obama juga membuka jalur pariwisata Indonesiasemakin luas. KedatanganPresiden Obama ke Indonesia juga membawa iklim pertemanan dengan komunitasmuslim terbesar didunia. Peredaman kecurigaan umat muslim beberapa waktu laluketika peristiwa hampir dibakarnya Al-Quran di Amerika juga terjadi dikunjungan ini. Secara langsung Presiden Obama menyatakan secara tegas bahwaAmerika menghaargai perbedaan keyakinan dan saling toleransi antar umatberagama. Penyampaianpidato Presiden Obama yang menyertakan nilai-nilai luhur bangsa Indonesiamembuat rakyat mulai membanding-bandingkan cara berpolitik Presiden SBY danPresiden Obama. Berdasarkan survey, kebanyakan rakyat Indonesia lebih menyukaicara Presiden Obama yang mengambil hati rakyat dengan berinteraksi secara langsungdengan rakyat, pidato yang ramah, tutur bahasa yang santun, penggunaan bahasayang sederhana dan humoris. Bila dibandingkan dengan cara berpolitik PresidenSBY yang cara berpidatonya cenderung ‘curhat’ dan tidak cepat tanggap dalammenangani masalah yang sedang berlangsung. Diharapkan ‘comparing’ ini bisamenjadi cambukan pemerintah untuk membenahi kehidupan politik bangsa Indonesia. Diterbitkan di: 02 Desember, 2011 Sumber: http://id.shvoong.com/law-and-politics/politics/2234957-analisis-kedatangan-presiden-obama-ke/#ixzz1fUJejWnZ

Minggu, 27 November 2011

Marsinggo - Mengapa Freeport Ribut ?

oleh : Anang S.Kusuwardono

 Sudah sebulan lebih pemogokan karyawan PT. Freeport Indonesia berlangsung, bahkan sampai terjadi dua korban tewas (di tempat dan di rumah sakit), yang kebetulan masyarakat Papua akibat penembakan, yang masih dalam penyelidikan, saat terjadi aksi protes di Timika yang menuntut pertemuan dengan manajemen PTFI. Kasus pemogokan belum selesai, muncul lagi kasus penembakan di dalam wilayah kontrak karya PTFI yang memakan korban tewas tiga orang karyawan PT. Puri sebagai kontraktor PTFI. Apa yang sebenarnya terjadi dengan PTFI? Dari informasi tidak resmi yang diperoleh, pemogokan kali ini adalah kelanjutan dari pemogokan 9 hari yang terjadi di bulan Juni 2011 karena Ketua SPSI dan beberapa pengurusnya telah dipecat oleh perusahaan saat perundingan Kontrak Kerja Bersama akan dilaksanakan. Pemogokan dihentikan setelah pengurus SPSI kembali bisa bekerja sebagai karyawan PTFI. Pada saat pemogokan, seringkali pihak manajemen mengirimkan email keseluruh karyawannya yang berpesan supaya tidak mengikuti mogok kerja karena pemogokan tidak legal. Interpretasi sepihak tentang 'tidak legal' ini seringkali muncul dalam email ke karyawan ataupun ke media cetak hingga pemogokan kali ini. Intimidasi manajemen terhadap karyawan juga terjadi dengan cara sosialisasi yang berisi pesan untuk tidak menjadi anggota SPSI, bahkan formulir anti SPSIpun diedarkan untuk ditandatangani karyawan. Saat ini sudah puluhan (ratusan?) karyawan dirumahkan sampai waktu yang tidak ditentukan karena dianggap telah melakukan provokasi atau mogok kerja di Tembagapura. Konflik horizontal sangat mungkin terjadi karena karyawan staff punya tambahan kerja baru, melakukan 'sweeping' ke barak-barak karyawan untuk mencari mereka yang tidak bekerja supaya bisa segera dirumahkan. Disaat pemogokan masih berlangsung, penembakan terhadap karyawan terjadi lagi Jumat yang lalu, 14 Oktober 2011, dengan tiga korban tewas dari kontraktor PTFI di lokasi tanggul timur wilayah kontrak karya PTFI. Ini adalah peristiwa penembakan yang kesekian kalinya, yang tidak pernah ditemukan dalangnya oleh aparat keamanan. Apakah kasus ini ada relasinya dengan pemogokan karyawan? Belum ada yang bisa jawab. Laporan Tahunan Freeport McMoran 2010 Dalam kontrak karya PTFI, terdapat cadangan tembaga 27% (33,7 milyar lbs) dan emas 95% (32,7 juta troy oz, 1troy oz= 31.2 gram) dari total cadangan yang dimiliki Freeport McMorran di dunia (Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, Indonesia). PTFI menyumbang 34% revenue total Freeport, dengan Net Income total US$ 4,3 milyar (Summary financial Highlight), atau setara dengan Rp. 38,7 trilyun (kurs US$ 1 = Rp. 9000). Tidak jelas dalam Laporan Tahunan ini mengenai perak, sebagai mineral ikutan dalam produksi emas/tembaga. Oleh: Anang S. Kusuwardono Tambang-tambang Freeport di Amerika dan Afrika dimiliki sejak 2006/2007, yang tentunya berasal dari kekayaan yang diperoleh di Indonesia. Angka-angka semacam di atas inilah yang mengganggu rasa keadilan karyawan PTFI dan seharusnya juga mengganggu pemerintah Indonesia. Berapa persen perolehan NKRI dari total net-income Freeport? Total setoran tahunan ke RI berdasar royalti dan pajak memang selalu diumumkan oleh PTFI, namun tidak pernah disertai dengan total pendapatan PTFI yang masuk kedalam kantong Freeport McMoran. Keuntungan itu semakin besar setelah diketahui bahwa sejak produksi tahun 1972, PTFI baru membayar royalti emas sebesar 1% setelah perpanjangan kontrak karya 1991. PTFI juga tidak bersedia untuk membayar royalti emas sebesar 3,75% sesuai ketentuan PP No. 45 Tahun 2003. Tuntutan SPSI Tuntutan pemogokan adalah kesetaraan pendapatan karyawan PTFI dengan pendapatan karyawan berdasar pekerjaan sejenis di tambang-tambang Freeport lainnya di luar negeri. Apakah tuntutan semacam ini masuk akal? Penulis tidak cukup kompeten tentang hal ini, namun banyak ahli sumber daya manusia mengatakan bahwa kenaikan gaji ditentukan oleh peningkatan produksi atau keuntungan perusahaan. Lalu bagaimana dengan kenaikan net-income Freport 306%, dari 2006 hingga 2010 (Laporan Tahunan Freeport 2010)? Apakah kenaikan pendapatan karyawan mencapai persentasi yang sama? Rasanya tidak. Anang S. Kusuwardono (pengamat pertambangan) Berita Terbaru: Capitalism 4.0 : The Birth of A New Economy In The Aftermatch of Crisis Bermitra Dengan Cina, ‘Menguasai’ Dunia Papua Tidak Butuh Nyanyianmu Jenderal Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Bumi yang lebih Hijau Berita Sebelumnya: Menggugat Waktu Tunggu Calon Haji Selayar, Hari Ini dan ke Depan Membangun Tata Kelola Universitas Indonesia Berhati Nurani Ketika London Rusuh dan Terbakar Hutang Kita Kepada para Proklamator

Marsinggo - Capitalism 4.0 : The Birth of A New Economy In The Aftermatch of Crisis Selasa, 22 November 2011 09:44

Oleh: Anang SK Buku ini ditulis oleh Kaletsky, kolumnis dari the Times of London, pada tahun 2009 ketika ekonomi AS mulai bangun dari krisis ekonomi 2008 ketika Lehman Brothers terjerembab. Saat itu, bukan hanya bank atau institusi pembiayaan saja yang runtuh, namun juga filosofi politik dan sistem ekonomi kapitalisme, yang selama ini diyakini kebenarannya di sebagian besar belahan dunia ini mulai dipertanyakan. Meskipun globalisasi tak terelakkan, trauma resesi 2008 tak akan mudah terlupakan karena efek domino biaya ekonomi masih berjalan khususnya dalam hal setoran pajak, budget pemerintah, pengangguran, frustasi kepemilikan rumah dan investasi di seluruh dunia. Menurut Kaletsky, kapitalisme global tidak runtuh, ekonomi AS, Inggris, dan sebagian besar Eropa telah bangkit lagi. Bahkan Dunia Baru yang dipimpin China bisa dianggap tidak terkena resesi dan malah menikmati pertumbuhan ekonomi. Prediksi akan terjadinya Great Depression II, 2010, ternyata tidak terbukti, justru yang terjadi adalah kebangkitan ekonomi, Great Transition, bila dibandingkan dengan masa transisi 40 tahunan dari era Kynesian ke Reagan/Thatcher atau transisi dari era pasar bebas klasik ke era Keynesian, New Deal. Ini bukan hanya perubahan antara regulasi vs pasar, namun juga perubahan ide-ide fundamental politik dan ekonomi. Meskipun ekonomi global dan sistem finansial telah selamat dari krisis, namun disadari akan kebutuhan munculnya model baru kapitalisme, karena tanpa reformasi fundamental kapitalisme, bisa terjadi krisis finansial di masa depan yang lebih berat. Kapitalisme 4.0 adalah prediksi yang diharapkan akan muncul sebagai sintesis proses dialektika antara kapitalisme mazhab ekonomi regulasi/publik vs pasar. Kapitalisme 1 Kapitalisme 1 ini dimulai dari 1776, sejak Declaration of Independence dan lahirnya ‘The Wealth of Nations’ oleh Adam Smith. Pada periode ini, yang berlangsung hingga 150 tahun, diyakini bahwa ekonomi dan politik adalah dua aktifitas manusia yang sangat berbeda. Intervensi pemerintah dalam bidang ekonomi sangat intensif, khususnya dalam hal perdagangan dan pajak untuk perlindungan industrial demi kepentingan nasional, misalnya industri tekstil dan perkebunan. Kesuksesan Kapitalisme fase 1 ini dimulai sekitar 1870an ketika perang sipil AS berakhir dan perbudakan dihapuskan pada 1865. Revolusi Industri II dengan kemajuan teknologi kelistrikan, kimia dan perminyakan juga dimulai pada periode ini. Namun pada saat yang sama, ancaman terhadap kapitalisme klasik juga mulai muncul, ditandai dengan publikasi Das Kapital oleh Karl Marx (1867), dan mulai munculnya serikat pekerja. Prediksi Marx bahwa kapitalisme akan runtuh karena kontradiksi internal di dalam sistemnya terbukti benar, dimulai dengan keresahan oleh kelompok menengah, golongan intelektual. Bencana finansial hiperinflasi di Weimar, Jerman dan ‘Great Depression’ menandai munculnya spesies baru, Kapitalisme 2 Kapitalisme 2 Kapitalisme baru ini menemukan bentuknya setelah Roosevelt terpilih sebagai Presiden AS pada 1932 dan munculnya konsep ekonomi Keynes, ‘General Theory’, 1936. Karakter dari kapitalisme periode ini adalah bahwa tanpa keterlibatan pemerintah akan menyebabkan ketidak-stabilan atau kehancuran ekonomi. Masa keemasan ekonomi Keynesian adalah 1946-1969, dalam hal standard hidup, kemajuan teknologi dan stabilitas finansial. Kemerosotan sistem kapitalisme ini ditandai dengan tingginya inflasi karena pembiayaan program Kesejahteraan Sosial dan Perang Vietnam dimasa Lydon Johnson, sementara di Inggris, Itali, Perancis dan Jerman juga mengalami inflasi dan terorisme, baik oleh ekstrim kiri maupun kanan. Puncak kesulitan muncul saat embargo Arab sehingga menaikkan harga minyak empat kali lipat, yang mengakibatkan terjadinya ‘stagflasi’, bencana ekonomi. Kapitalisme 3 Spesies kapitalisme baru ini muncul dengan terpilihnya Margareth Thatcher, 1979 dikuti dengan kemenangan Ronald Reagen dari partai Republik, 1980. Motor ekonomi pada era ini adalah Milton Friedman dengan ‘moneterisme’nya, yang berasumsi bahwa kebebasan pasar yang kompetitif dan tidak ‘terganggu’ oleh negara, akan menyebabkan keseimbangan ekonomi kapitalis, efisiensi, stabilitas dan penyerapan tenaga kerja. Runtuhnya Kapitalisme 3 dengan kebebasan pasar ini ditandai dengan hancurnya institusi pembiayaan Lehman Brothers di tahun 2008. Kaptalisme 4.0 Alih-alih memisahkan Pasar dari Negara, pada tahap Kapitalisme 4 ini justru harus mempererat hubungan keduanya. Dengan acuan Demokrasi Barat, masalah keseimbangan antara kebutuhan publik vs personal/individual, perlu menjadi prioritas perhatian untuk menghadapi tantangan kapitalisme model China. Pada tahap ini, Kaletsky berpendapat bahwa: - Pasar perlu lebih mempertimbangkan situasi ekonomi dan politik, daripada hanya berdasar pada kondisi pasar itu sendiri. - Bisnis perlu mempertimbangkan visi/misi yang lebih luas daripada sekedar mencari keuntungan finansial belaka. - Manajemen/Investor perlu menemukan cara baru untuk menganalisis target-target finansial/politik sebagai antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana ekonomi. Dalam buku ini Kaletsky juga banyak menjelaskan sisi Politik, Keuangan dan Perbankan, yang perlu dilakukan untuk menjaga kesuksesan Kapitalisme 4.0. Kondisi ekonomi Eropa, yang tidak banyak berbeda dengan AS, juga mendapat perhatian penulis, termasuk analisis tentang Kapitalisme China dan kritik dari kelompok Kiri. Dalam Bab Penutup, Kalitsky berpendapat bahwa langkah reformasi keseimbangan pasar-negara, sesuai dengan Kapitalisme 4.0 ini, berjalan dengan lambat, bahkan masa transisi ini bisa berlangsung lebih dari sepuluh tahun. Membangun ‘trust’ secara terus-menerus dalam dunia yang tidak pasti, membutuhkan sebuah evolusi komunikasi dengan semua pemangku kebijakan secara berkesinambungan. Apapun kategori kapitalisme yang dimaksud penulis, jelas terlihat bahwa telah terjadi pergeseran atau pengingkaran kapitalisme dari Kanan ke Tengah, dengan thesisnya yang bisa disimpulkan bahwa keterlibatan Negara dalam Pasar Bebas adalah PERLU. Berita Sebelumnya: Bermitra Dengan Cina, ‘Menguasai’ Dunia Papua Tidak Butuh Nyanyianmu Jenderal Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Bumi yang lebih Hijau Mengapa Freeport Ribut? Menggugat Waktu Tunggu Calon Haji Halaman Berikutnya >> Kirim Komentar Nama (wajib diisi) E-mail (wajib diisi, tidak akan ditampilkan) 1000 symbols left Notify me of follow-up comments

Minggu, 20 November 2011

Marsinggo - Resolusi Perjuangan Marsinah Sebagai Pahlawan Buruh Nasional

Selasa, 21 Juni 2011

Resolusi Pengajuan Marsinah Sebagai Pahlawan Buruh Nasional

Marsinah adalah buruh perempuan yang bekerja di PT Catur Putra Surya, Porong, Sidoarjo, seorang aktivis dalam pemogokan kerja secara massal pada 3-4 Mei 1993 untuk menuntut kenaikan upah 20% dari gaji pokok sesuai dengan Surat Edaran Gubernur KDH Tingkat I, Jawa Timur., No. 50/Th. 1992 . Dilahirkan pada 10 April 1969 di Nganjuk dan kemudian ditemukan jasadnya oleh anak-anak pada 8 Mei 1993 di desa Jegong, Wilangan, Nganjuk. Menurut otopsi yang pertama dan kedua jenazah Marsinah oleh Haryono (pegawai kamar jenazah RSUD Nganjuk) dan Prof. Dr. Haroen Atmodirono (Kepala Bagian Forensik RSUD Dr. Soetomo Surabaya), menyimpulkan, Marsinah tewas akibat penganiayaan berat.

Peristiwa Marsinah tersebut menyentak perasaan terdalam masyarakat dan terutama mendorong berbagai elemen gerakan demokrasi pada masa itu untuk menuntut keadilan. Sampai sekarang, setelah 18 tahun kemudian, peristiwa Marsinah lenyap dalam pasang surut reformasi. Kita tak pernah tahu siapa pelaku pembunuhan Marsinah, sedangkan tuduhan terhadap managemen PT CPS pada masa itu hanya suatu rekayasa yang tak terbukti dan telah dianulir oleh Mahkamah Agung.

Namun demikian, Marsinah telah tertanam dalam ingatan kolektif masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Timur, dan setiap 8 Mei digelar peringatan untuk Marsinah. Belum pernah ada seorang buruh –apalagi perempuan, di Indonesia, yang masih dikenang oleh masyarakat –hampir 20 tahun lamanya. Ada banyak teladan dan semangat kejuangan yang ditunjukkan rakyat Indonesia dalam pembangunan negara dan bangsa selama ini, namun hanya Marsinah yang tidak lenyap dalam memori kolektif masyarakat sebagai martir atas kejuangannya untuk keadilan. Marsinah adalah martir industrialisasi di Indonesia. Marsinah adalah pengingat bersama tentang keadaan buruh kita saat ini, termasuk buruh-buruh yang kita sanjung sebagai 'pahlawan devisa negara' –yang mengucurkan keringat dan darah di negara-negara penerima tenaga kerja namun tanpa perlindungan negara yang serius.

Pada saat memperingati Marsinah, 8 Mei 2010, sebuah jaringan perempuan yang terhimpun dalam Barisan Perempuan Indonesia (BPI) bekerjasama dengan FORI (Front Oposisi Rakyat Indonesia) mengundang Menakertrans, Muhaimin Iskandar, dalam diskusi publik mengenai “Marsinah dan Problem Perburuhan Saat Ini” yang diselenggarakan di kantor KONTRAS, di Jakarta Pusat. Pada waktu itu, Menaker tak bisa hadir namun diwakili oleh staf ahli Kemenakertrans untuk membacakan pidato Menakertrans, Muhaimin Iskandar. Betapa girang kami mendengar pidato tersebut, yang menurut penilaian kami merupakan pandangan yang rendah hati dan sangat maju atas persetujuanya menjadikan Marsinah sebagai Pahlawan Buruh Nasional.

Kami kutipkan butir-butir dari pidato Menakertrans, sebagai berikut:

(2) Marsinah membela keyakinannya bahwa buruh bukan komoditi. Marsinah membela keyakinannya bahwa hak buruh adalah hidup buruh, maka siapa pun yang melanggarnya berarti membunuh hidup mereka. Marsinah membela keyakinannya bahwa hanya buruh yang bisa mengubah nasib mereka. Marsinah membela keyakinannya bahwa buruh akan selalu menjadi duri bagi pengusaha yang lalim.

(3) Oleh karena itu atas nama pemerintah, dalam hal ini selaku Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, saya ingin meminta maaf atas semua yang telah terjadi di masa lalu yang ahirnya menyebabkan Marsinah menjadi korban. Saya juga meminta maaf kepada keluarga yang selama ini telah mengalami penderitaan

(4) Marsinah adalah pahlawan dan selalu menajdi pahlawan di hati kita, kaum buruh dan semua insan yang berkaitan dengan pekerja. Saya akan mendukung sepenuhnya untuk menjadikan Marsinah sebagai pahlawan buruh.

Dukungan Menakertrans tersebut memperkuat tekat kami untuk mewujudkan harapan bersama mengangkat Marsinah sebagai Pahlawan Buruh Nasional, dengan mengajukannya secara resmi ke pemerintah untuk memperoleh gelar kepahlawanan nasional. Untuk itu kami telah membentuk Solidaritas Nasional untuk Marsinah (SNM) guna pengupayaan gelar dari negara sebagai Pahlawan Buruh Nasional. Marsinah telah menjadi pahlawan bagi buruh dan perempuan, dan masyarakat secara keseluruhan, maka sungguh tepatlah jika pengakuan masyarakat tersebut memperoleh pengakuan resmi negara.

Pada hari ini kami datang ke Menakertrans untuk menindaklanjuti dukungan yang pernah dikemukakan dalam pidatonya setahun yang lalu. Dukungan yang serius kami butuhkan guna memproses pengajuan gelar kepahlawanan Marsinah. Arti kepahlawanan Marsinah sangat tinggi nilainya bagi masyarakat Indonesia yang 70% adalah pekerja/buruh baik di dalam maupun di luar negeri. Marsinah dapat menjadi teladan bagi pekerja/buruh di mana pun berada untuk berani melawan ketidakadilan. Sebab, sampai saat ini ketidakadilan bagi buruh makin menjadi-jadi, eksekusi hukuman pancung bagi Ruyati di Arab Saudi pada Sabtu, 18 Juli 2011, menandaskan perlindungan negara yang sangat lemah terhadap ketidakadilan buruh.

Demikianlah Resolusi kami. Semoga dapat mengingatkan Menakertrans, Muhaimin Iskandar, untuk menindaklanjuti dukungannya terhadap pengusulan gelar pahlawan buruh nasional kepada Marsinah.



Terimakasih



Jakarta, 20 Juni 2011



Koordinator Nasional
Solidaritas Nasional untuk Marsinah (SNM)



(Ruth Indiah Rahayu)



Lampiran



Kronologi Peristiwa Marsinah

· 2 Mei, Marsinah dan aktivis buruh lainnya mengadakan rapat untuk melaksanakan pemogokan kerja demi menuntut kenaikan upah sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur.

· 3 Mei 1993, buruh PT Catur Putra Surya shift 1 sampai dengan shift 3 mogok kerja. Komando Rayon Militer (Koramil) setempat turun tangan mencegah aksi buruh.

· 4 Mei 1993, para buruh mogok total mereka mengajukan 12 tuntutan, termasuk perusahaan harus menaikkan upah pokok dari Rp 1.700 per hari menjadi Rp 2.250. Tunjangan tetap Rp 550 per hari mereka perjuangkan dan bisa diterima, termasuk oleh buruh yang absen.

· Sampai dengan tanggal 5 Mei 1993, Marsinah masih aktif bersama rekan-rekannya dalam kegiatan unjuk rasa dan perundingan-perundingan. Marsinah menjadi salah seorang dari 15 orang perwakilan buruh yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan.

· Siang hari tanggal 5 Mei, tanpa Marsinah, 13 buruh yang dianggap menghasut unjuk rasa digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo. Di tempat itu mereka dipaksa mengundurkan diri dari CPS. Mereka dituduh telah menggelar rapat gelap dan mencegah karyawan masuk kerja. Marsinah bahkan sempat mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan keberadaan rekan-rekannya yang sebelumnya dipanggil pihak Kodim. Setelah itu, sekitar pukul 10 malam, Marsinah lenyap.

· Mulai tanggal 6,7,8, keberadaan Marsinah tidak diketahui oleh rekan-rekannya sampai akhirnya ditemukan telah menjadi mayat pada tanggal 8 Mei 1993.



Pencarian Keadilan

· Setelah Marsinah ditemukan tewas, pihak Kodim menangkap, menyiksa dan menjatuhkan vonis terhadap sejumlah management PT Catur Putra Surya atas tuduhan telah membunuh Marsinah.

· Pihak management perusahan tersebut naik banding hingga Pengadilan Tinggi, dan kemudian Mahkamah Agung membebaskan mereka

· Terdapat dugaan bahwa penanganan peradilan terhadap pihak managemen tersebut hanya sebuah rekayasa

· Tahun 1993, dibentuk Komite Solidaritas Untuk Marsinah (KSUM). KSUM adalah komite yang didirikan oleh 10 LSM. KSUM merupakan lembaga yang ditujukan khusus untuk mengadvokasi dan investigasi kasus pembunuhan aktivis buruh Marsinah oleh Aparat Militer.

· Sampai saat ini matinya Marsinah merupakan peristiwa gelap yang belum dapat diketahui siapa pelaku pembunuhnya. Kasus Marsinah dibekukan tanpa tindak lanjut penyelidikan



Penghargaan

· Marsinah memperoleh Penghargaan Yap Thiam Hien pada 1993

· Kasus ini menjadi catatan ILO (Organisasi Buruh Internasional), dikenal sebagai kasus 1713.



Solidaritas Nasional untuk Marsinah (SNM)



Sekretariat Jakarta: Jl Siaga I, No 2 B, Pejaten-Pasar Minggu, Jakarta Selatan; Sekretariat Jawa Barat: Jl Ciheulang 2/21, Bandung; Sekretariat Banten: Jl Kalimantan Blok B No 2, Komplek Cimone Permai, Tangerang; Sekretariat Jawa Timur: Jl Lempung Utama no 18A, Lontar-Tandes, Surabaya; Sekretariat Sulawesi Selatan: Jl. Perintis Kemerdekaan, Kompleks SMK Teknologi Komputer Makassar Maju, Tamalanrea, Makassar
Reaksi: 

Kamis, 17 November 2011

Marsinggo - Jalan Baru

Penyebab utama mengapa Indonesia tidak pernah bangkit, walaupun telah memiliki kemerdekaan dan kebebasan politik, adalah karakter feodal dari para pemimpin. Para pemimpin kebanyakan berasal dari kalangan priyayi, tradisional maupun modern, yang merasa tidak punya kewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Dalam sistem feodal atau neofeodalisme, kekuasaan berasal dari hubungan biologis dan romantisme historis, dan legitimasi pencitraan semu, di mana rakyat hanya diperlukan pada saat pemilu dan sekedar penggembira. Dalam budaya feodal/neofeodalisme ini, pemimpin tidak memiliki kewajiban sakral, tidak memiliki noblesse oblige dan tidak memiliki semangat bushido untuk berjuang dan berkorban guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsanya.

Di negara-negara yang maju di Asia Timur, para pemimpinnya memiliki kewajiban sakral dan semangat bushido untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, baik karena alasan ideologis (China), semangat nasionalisme dan kemandirian (Jepang dan Malaysia), dan alasan survival (Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan).

 ***

Alasan kedua, mengapa Indonesia tidak mampu meningkatkan kesejahteraan mayoritas rakyatnya adalah karena adanya the creeping back of neocolonialism atau kembalinya neokolonialisme. Para pejuang kemerdekaan kita sejak tahun 1908 dan para pendiri Republik Indonesia, berjuang dan berkorban melawan berbagai bentuk imperialisme dan kolonialisme. Bung Karno dalam pidatonya di depan Pengadilan Negeri Bandung tahun 1930 (“Indonesia Menggugat”) dan Bung Hatta dalam bukunya “Indonesie Vrij” secara rinci menjelaskan bahaya dan kerusakan yang diakibatkan oleh sistem imperialisme dan kolonialisme. Karena perjuangannya, Bung Hatta ditahan dan diadili di Negeri Belanda, Bung Karno bahkan pernah dipenjara selama beberapa tahun di Penjara Sukamiskin, Bandung.

Dalam kurun yang lebih pendek, hanya satu tahun, dan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pengorbanan para pejuang kemerdekaan, saya diberikan kesempatan oleh sejarah, ditahan di penjara Sukamiskin karena menentang rezim otoriter Orde Baru pada tahun 1978/1979.

Kembalinya neokolonialisme tersebut dipersiapkan secara matang oleh kekuatan di luar Indonesia sejak akhir tahun 1950-an, dan dibantu oleh orang Indonesia sendiri, yaitu kelompok ekonom Mafia Berkeley atau Mafia Orde Baru. Sangat memprihatinkan ternyata puluhan tahun kemudian, kolonialisme itu kembali dalam bentuk yang baru dan bahkan dengan sengaja dibantu oleh orang-orang Indonesia sendiri yang membuka pintu bagi penetrasi neokolonilisme.

Pada saat Konferensi Meja Bundar tahun 1949 di Den Haag, Belanda, Soekarno-Hatta menyetujui pembayaran utang Hindia Belanda oleh Indonesia, asalkan Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Tetapi persetujuan itu hanya taktik, karena dalam kenyataannya pemerintah Soekarno-Hatta tidak pernah melaksanakan pembayaran utang tersebut karena bertolak belakang dengan prinsip keadilan.

Namun sangat disayangkan, setelah Soekarno jatuh, pemerintah Orde Baru melalui Mafia Berkeley melakukan negosiasi ulang tentang utang-utang Indonesia pada tahun 1969. Mereka sepakat untuk mencicil utang warisan pemerintah Hindia Belanda. Artinya, mereka sepakat untuk membayar biaya penjajahan pemerintah Hindia Belanda, termasuk untuk menumpas gerakan-gerakan perlawanan para pahlawan seperti Cik Ditiro dan rakyat Aceh, oleh Pattimura dan rakyat Ambon dan biaya untuk menindas rakyat Indonesia.

Sejak saat itulah, tidak peduli siapa Presidennya, siapa partai yang berkuasa, Mafia Ekonom Orde Baru dengan sengaja mendesain kebijakan ekonomi Indonesia sekedar menjadi subordinasi dan alat dari kepentingan internasional. Itulah yang kami sebut sebagai neokolonialisme.

Padahal Indonesia merupakan negeri yang sangat kaya, baik dari segi sumber daya alam, keragaman budaya dan sumber daya manusia. Indonesia memiliki banyak sekali cawan-cawan emas (golden bowls) dalam bentuk kekayaan sumber daya alam bernilai ratusan miliar dolar. Tetapi karena para pemimpinnya bermental orang terjajah (inlander), cawan-cawan emas itu cuma dipakai untuk mengemis uang pinjaman recehan kepada lembaga multilateral seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Uang pinjaman harus “ditukar” dengan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah yang sesuai dengan garis neoliberal dan kebijakan Washington Consensus -- kebijakan yang dirancang oleh IMF-Bank Dunia untuk kepentingan negara-negara maju. Undang-Undang Migas, Undang-Undang Privatisasi Air dan Undang-Undang Privatisasi BUMN adalah contoh Undang-Undang yang dibuat dengan iming-iming uang pinjaman dari lembaga multilateral. Dengan kata lain, kebijakan ekonomi Indonesia telah “diijonkan” dan “digadaikan” demi uang pinjaman. Tidak ada lagi kedaulatan dalam bidang ekonomi. Itulah bentuk baru dari neokolonialisme.

***

Penyebab ketiga mengapa Indonesia tidak mampu meningkatkan kesejahteraan mayoritas rakyat dan semakin tertinggal dari negara lain adalah kepemimpinan yang lemah dan tidak efektif. Kepemimpinan yang lemah dan tidak efektif tersebut adalah cerminan dari visi dan karakter yang lemah, sehingga mudah goyang dan berubah-ubah hanya karena adanya perubahan kepentingan taktis, perubahan opini, dan respons pencitraan situasional.

Kita telah berulang kali menggantungkan harapan pada janji-janji para pemimpin, namun kita juga telah berulang kali kecewa karenanya. Ketika berkampanye, calon-calon pemimpin dengan bersemangat menyatakan pro-rakyat, pro-peningkatan kesejahteraan dan pro-kepentingan nasional. Tetapi begitu mereka terpilih untuk berkuasa, pemimpin-pemimpin tersebut langsung “balik badan” untuk kemudian merangkul kembali pikiran-pikiran lama dan oligarki lama yang tidak akan pernah membawa rakyat Indonesia lebih sejahtera dan bangsa kita menjadi bangsa besar di Asia.

Begitu berkuasa, “perubahan dan terobosan” ke arah yang lebih baik segera ditukar dengan “kesinambungan dan stabilitas status quo”. Dengan demikian, mereka hanya sekedar meneruskan “Jalan Lama” yang selama 40 tahun telah mengantarkan Indonesia menjadi negara gagal (failed state) dan sekedar menjadi subordinasi kepentingan internasional. Hasil akhirnya, bukan projobs (peningkatan lapangan kerja), bukan progrowth (pertumbuhan), dan bukan propoor (pengentasan kemiskinan), melainkan  “prosotan” (kemerosotan) kesejahteraan rakyat.

Indonesia gagal menjadi negara yang sejahtera dan besar di Asia walaupun didukung rezim otoriter selama 32 tahun. Selain ketinggalan dari segi pendapatan per kapita, Indonesia juga merupakan salah satu negara yang memiliki distribusi pendapatan paling timpang, stok utang paling besar, serta memiliki landasan struktural dan industri yang sangat rapuh. Padahal negara-negara seperti Taiwan, Malaysia, Korea Selatan, China, dan Thailand tidak memiliki sumber daya alam yang besar seperti Indonesia.

Di bawah pengaruh dan kekuasaan Mafia Ekonom Orde Baru, utang yang besar dan habisnya kekayaan alam dan hutan yang rusak, ternyata hanya menghasilkan pendapatan per kapita sekitar US$ 1.000 dan pemenuhan kebutuhan dasar sangat minimal serta ketergantungan mental maupun finansial terhadap utang luar negeri.

Jika “Jalan Lama” yang terbukti gagal tersebut diteruskan, jangan bermimpi bahwa mayoritas rakyat Indonesia akan sejahtera dan Indonesia akan menjadi bangsa besar di Asia. Tidak usah berharap Indonesia akan menjadi The Next Malaysia atau The Next Korea atau bahkan The Next China. Tetapi justru sebaliknya, besar kemungkinan Indonesia hanya akan menjadi The Next Filipina. Hanya Indonesia dan Filipina yang selalu mengikuti dengan patuh resep-resep gagal ala Washington Consensus, di samping negara-negara di Amerika Latin pada tahun 1970-2000.

Negara-negara Asia Timur yang mampu tumbuh tinggi (double digit), berhasil menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, justru mengambil jalan yang tidak selalu sejalan, bahkan sering bertentangan dengan Washington Consensus. Pertanyaannya, masihkah ada harapan untuk meningkatkan kesejahteraan mayoritas rakyat kita dan membawa Indonesia menjadi salah satu negara besar di Asia? Apakah jika ada pemimpin baru otomatis akan terjadi peningkatan kesejahteraan rakyat dan Indonesia akan menjadi negara besar di Asia?

Pemimpin baru yang memiliki karakter dan visi yang kuat dan kepemimpinan yang efektif jelas sangat dibutuhkan. Tetapi jika pemimpin baru tersebut tetap menempuh “Jalan Lama”, jalan yang telah gagal membawa kemakmuran dan kesejahteraan rakyat selama 40 tahun, maka akhirnya rakyat akan kembali “dikhianati” dan “ditinggalkan” hanya untuk menyenangkan kelompok status quo, oligarki lama, dan kepentingan penguasa Adidaya. Pemimpin baru dengan “Jalan Lama” hanyalah pemimpin yang akan memperkokoh neokolonialisme, memicu proses kemerosotan dan kemiskinan struktural.

Tanpa “Jalan Baru”, pemimpin baru tidak lebih dari sekedar pengendara mobil bekas yang akan berlomba di sirkuit balap dunia Formula-1 di Asia Timur yang sangat kompetitif.

Komite Bangkit Indonesia dibentuk untuk memperjuangkan “Jalan Baru”, jalan anti neokolonialisme, jalan yang lebih mandiri, yang akan membawa kemakmuran dan kesejahteraan mayoritas rakyat Indonesia.

Kedaulatan ekonomi harus kita rebut. Sebagai negara berdaulat, Undang-Undang dan kebijakan ekonomi tidak akan kita “gadaikan” dan “ijonkan” demi utang recehan. Hanya dengan kedaulatan dan kemandirian, kita akan berdaulat dalam bidang pangan dan energi, serta menarik manfaat sebesar-besarnya dari kekayaan sumber daya alam, keragaman budaya, dan sumber daya manusia Indonesia.

“Jalan Baru” adalah jalan yang akan berlandaskan pada kebhinekaan, keragaman budaya, dan pluralisme. Dengan landasan itu, Komite Bangkit Indonesia akan mendorong renaissance kebudayaan Indonesia sehingga tercipta suatu masyarakat yang lebih kreatif dan inovatif (innovative and creative society), bukan hanya sekedar masyarakat terbuka (open society) yang sering hanya menjadi korban dari globalisasi. Masyarakat yang lebih kreatif dan inovatif akan mampu menarik manfaat sebesar-besarnya dari kekuatan dan kejayaan masa lalu, serta menarik pengalaman dan manfaat dari kebudayaan antar bangsa.

Masyarakat yang lebih kreatif dan inovatif hanya mungkin terbentuk melalui pembaharuan dan perbaikan kualitas pendidikan formal maupun informal. Kebangkitan Jepang (reformasi Meiji), kebangkitan Korea, Malaysia, dan China dimulai dengan investasi besar-besaran dalam sumber daya manusia. Merekalah yang kemudian menjadi motor dari perubahan, kemajuan dan kebangkitan negara-negara tersebut. Mereka kemudian didukung dengan sistem yang sangat kompetitif di dalam negeri, tetapi saling mendukung ketika menghadapi persaingan global. Dalam kaitan itu, akses terhadap pendidikan yang berkualitas harus terbuka terhadap semua lapisan masyarakat yang cerdas dan potensial, tidak hanya bagi kelompok yang mampu.

Komite Bangkit Indonesia akan berjuang agar demokrasi Indonesia membawa manfaat bagi peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, bukan hanya sekedar demokrasi “pilih-memilih” (prosedural). Akibat pilihan “Jalan Lama” yang terbukti gagal dan kelemahan kepemimpinan pasca reformasi, anasir-anasir lama dan status quo ingin mencoba mendaur ulang sistem otoriter dengan iming-iming peningkatan kesejahteraan. Iming-iming tersebut hanya ilusi dan fatamorgana karena pengalaman di bawah sistem otoriter, Indonesia justru ketinggalan dibandingkan negara Asia Timur lainnya, memiliki distribusi pendapatan yang paling timpang, stok utang paling besar serta memiliki landasan struktural dan industri yang sangat rapuh.

Komite Bangkit Indonesia tidak akan membalikkan putaran jarum sejarah, karena daur ulang sistem otoriter hanyalah ilusi yang sangat menyesatkan. Komite Bangkit Indonesia akan melawan setiap upaya untuk mengembalikan sistem otoriter, dan justru sebaliknya, akan memperjuangkan agar demokrasi semakin kokoh dan membawa manfaat sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Komite Bangkit Indonesia akan memperjuangkan penegakan hukum yang adil, tanpa pilih kasih, serta berpihak kepada kepentingan publik dalam hal pemberantasan KKN, penegakan Hak Asasi Manusia, dan pelestarian lingkungan. Dalam kaitan dengan itu, Komite Bangkit Indonesia menilai bahwa reformasi birokrasi, bukan hanya sekedar kenaikan gaji – tetapi juga mencakup perbaikan sistem rekrutmen, struktur insentif, sanksi hukum dan administratif, serta sistem promosi dan training. Semua itu merupakan prasyarat utama untuk meningkatkan efektivitas pemerintah dan melawan korupsi dan nepotisme.

***

Komite Bangkit Indonesia akan menentang dominasi negara yang melahirkan sistem dan pemerintahan otoriter. Namun pada saat yang bersamaan, Komite Bangkit Indonesia menentang dominasi sektor swasta yang dapat menciptakan monopoli/oligopoli baru dalam bidang ekonomi. Dominasi sektor swasta yang oligopolistik sama berbahayanya dengan dominasi negara, terutama dalam hal-hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Neoliberalisme dan fundamentalisme pasar bebas tidak ada tempatnya dalam “Jalan Baru” kebangkitan Indonesia. Ekonomi pasar bebas harus diimbangi dengan dukungan sistem sosial bagi yang lemah dan tidak mampu, sesuai dengan cita-cita founding fathers Republik Indonesia.

Dengan memanfaatkan momentum 100 tahun kebangkitan Indonesia (1908-2008), Komite Bangkit Indonesia akan melakukan rangkaian program penyadaran, diskusi publik, dengar pendapat dengan meninggalkan “Jalan Lama” yang telah gagal setelah 40
tahun, menuju “Jalan Baru” kebangkitan Indonesia. Rangkaian program tersebut akan mencakup berbagai bidang, termasuk ekonomi, pendidikan, sosial, dan kebudayaan.

Marilah kita hapuskan segala bentuk neokolonialisme dari bumi Indonesia!
Tinggalkan “Jalan Lama”, yang gagal membawa kemakmuran dan kesejahteraan!
Kita rebut kembali kedaulatan politik dan ekonomi!
Hanya dengan “Jalan Baru”, kemakmuran dan kesejahteraan akan kita capai!
Hanya dengan “Jalan Baru”, Indonesia akan segera bangkit