Sabtu, 07 Januari 2012

Marsinggo - Khofifah Indar Parawansa yang Kini Masuk ”Bursa” Pilpres


  Padang Ekspres •
Rabu, 04/01/2012 13:28 WIB • Dian Wahyudi—
Sejumlah partai politik mulai gemar menggulirkan ke publik nama-nama calon presiden atau calon wakil presiden yang berpotensi diusung pada Pemilu 2014 nanti. Nama Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa ikut menggelinding di antara mereka.

SEBAGAI ibu, Senin (2/1), hampir seharian penuh Khofifah menemani sang bungsu, Ali Mannagalli, di rumah. Putra keempat yang dikandung saat dia masih menjabat menteri pemberdayaan perempuan pada era Presiden Abdurrahman Wahid itu baru saja dikhitan.

”Nanti kalau dengar ada anak nangis atau ngrengek, jangan heran ya,” kata Khofifah di kediamannya, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Momen Khofifah punya banyak waktu untuk menemani anak-anaknya seperti itu tidak berlangsung setiap hari. Maklum, ibu empat orang anak tersebut punya segudang aktivitas dan tanggung jawab di luar rumah.

Pada malam sebelum mengkhitankan putranya, misalnya, Khofifah baru sampai di rumah menjelang tengah malam. Sebab, perempuan kelahiran Surabaya, 19 Mei 1965, itu masih harus menjalani live di salah satu stasiun TV swasta. Dia didapuk menjadi salah seorang juri pemilihan dai muda. Acara tersebut baru selesai pukul 22.00 WIB.

Kegiatan di layar kaca itu hanya bagian kecil kesibukannya. Di luar aktivitas sebagai ketua umum PP Muslimat, Khofifah juga menyandang tanggung jawab sebagai wakil ketua umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). Itu merupakan sebuah lembaga nonpemerintah yang menjadi wadah gerakan koperasi di tanah air.

”Dekopin ini agak banyak juga menyita energi saya,” ujar Khofifah. Setidaknya, dalam tiga tahun terakhir, dia harus menjalani sejumlah lawatan ke luar negeri. Bahkan, intensitasnya semakin meningkat beberapa waktu terakhir. Itu berkaitan dengan penetapan 2012 sebagai tahun koperasi dunia.

Banyak negara di Eropa, Timur Tengah, Afrika, hingga Asia akan terlibat dalam gerakan menghidupkan dan menyemarakkan gerakan koperasi tersebut. Tak terkecuali sejumlah negara maju di dunia. Misalnya, Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman.

”Lewat Dekopin, saya ingin ikut mendorong adanya kebijakan ekonomi di Indonesia yang bisa menyeiringkan secara setara kebijakan pro poor dan pro bisnis, bukan lagi bertingkat seperti sekarang,” terang Khofifah.

Dengan panjang lebar, dia lantas membeberkan kondisi koperasi di Indonesia jika dibandingkan dengan koperasi di negara-negara lain. Dari situ tampak bahwa istri Indar Parawansa itu cukup menguasai bidang tersebut.

Menurut Khofifah, kebijakan ekonomi di Indonesia masih belum berpihak secara sungguh-sungguh terhadap koperasi, usaha kecil, dan mikro. Padahal, sebagai penggerak ekonomi masyarakat bawah, pemerintah seharusnya lebih memberikan prioritas.
”Negara kaya saja pro koperasi, tidak semuanya free market. Kenapa Indonesia masih belum menerapkan kesetaraan perlakuan, masih lebih melindungi perusahaan besar?” sesalnya, sambil membeberkan sejumlah alasan.

Aktivitas tinggi Khofifah itu tentu saja harus juga dijalan kan beriringan dengan tanggung jawabnya di beberapa tempat lain. Terutama di Muslimat NU. Sebagaimana diketahui, pada pertengahan 2011 lalu, dia kembali dipercaya memimpin organisasi di bawah NU yang mewadahi kalangan perempuan tersebut untuk periode ketiga.

Bahkan, terpilihnya Khofifah tidak melalui pemilihan secara voting. Dia ditetapkan sebagai ketua umum lewat proses aklamasi. ”Menurut saya, karena terpilih lewat aklamasi, bukan voting, beban amanat yang harus saya emban sekarang lebih berat daripada sebelumnya,” ujarnya.

Meski tetap berbagi tugas dengan jajaran pimpinan lain, energi dan pikiran Khofifah juga tetap tercurah besar untuk terus menggerakkan dan mengembangkan organisasi. Bagaimana tidak, hingga saat ini, selain kepengurusan mulai dari tingkat wilayah (provinsi), cabang (kabupaten/kota), hingga ranting (desa), Muslimat NU juga harus merawat sejumlah asetnya yang tersebar di seluruh Indonesia.

”Semua yang saya lakukan sekarang, konsentrasinya adalah layanan umat, berusaha memberikan makna bagi umat, tidak ada tendensi politik,” tegas mantan politikus PPP yang kemudian sempat bergabung dengan PKB itu.

Penegasan tersebut juga disampaikan Khofifah untuk menyikapi mulai disebut-sebutnya nama dirinya oleh sejumlah parpol sebagai bakal capres atau cawapres 2014 nanti. ”Sudahlah, kita sekarang bicara umat saja dulu,” elak ketua Yayasan Khadijah Surabaya itu. (*)
[ Red/Redaksi_ILS ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar