Minggu, 04 Maret 2012

Marsinggo - Negeriku


Kembali Jakarta digoncang bom
JW Marriot restoran dan Ritz Carlton jadi sasaran
Pekikan teriakan jeritan membahana
Semua berlarian menyelamatkan diri dari maut yang mengerikan

Panik takut marah haru tak terkatakan
Percikan darah reruntuhan bangunan serpihan tubuh berserakkan .
Rintihan korban cabikan badan potongan lengan sangat mengerikan
Semua porak peranda bagaikan  kesetanan

Ibu Pertiwi menangis pilu
Suara tersendat dikerongkongan sendu
Pemilu belum selesai berlalu
Adakah misteri dibelakang itu ?

Rakyat harus dikasi tahu
Negeri ini diintai mangsa pemburu
Hutan gunung danau laut mereka perlu
Kini saatnya kau acungkan tinju

Apakah yang lemah harus ditekan ?
Dimanakah kemanusiaan dan keadilan ?
Patutkah hal demikian dilakukan ?
Aku serahkan kepada engkau ya kawan .

Jangan kau ragu dan terbujuk penipu
Negeri ini diperjuangkan untuk anak cucu
Ingat darah dan sumpah para pahlawan pendahulu
Kalau perlu kau mati untuk itu .

                                                              Juli 2009
                                                               by : S.Koto



Liputan VOA : Bom Lagi, Bom Lagi.....Ada Apa Indonesia?

Jum’at pagi 17 Juli 2009 ketika jarum jam menunjukkan pukul 07:47 saat aktifitas pagi mulai ramai untuk yang kedua kalinya bom mengguncang Hotel JW Marriot,  Mega Kuningan Jakarta setelah enam tahun yang lalu, namun kini yang menjadi sasaran bomber adalah Lobby Hotel samping Restoran Plaza Mutiara, dan berselang hanya sepuluh menit saja tepat pada pukul 07:57 Restoran Airlangga Hotel Rizt Carlton yang berjarak kurang lebih 200 meter dari Hotel JW Marriot turut meledak, menurut Kapolda Metro Jaya Mayjen Polisi Wahyono dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) yang dilakukan, POLDA Metro Jaya telah berhasil mengidentifikasi jenis bomnya, yaitu Black Powder Low Explosif bercampur Gotri, Mur dan bahan lainnya, dua bom di JW Marriot, satu bom di Rizt Carlton, dan dilakukan dengan cara bom bunuh diri, masih menurut Kapolda sejumlah korban hingga saat Konferensi Press berjumlah 61 orang, dengan rincian 8 orang tewas (tujuh korban meninggal di lokasi kejadian, satu orang meninggal di rumah sakit), 53 orang luka dan masih dalam perawatan.

Namun kepastian berapa jumlah korban sebenarnya sumber dari berbagai media berbeda misalnya Tv One  menyebutkan 9 korban meninggal
Namun kepastian berapa jumlah korban sebenarnya sumber dari berbagai media berbeda misalnya Tv One  menyebutkan 9 korban meninggal, sementara SCTV menyebut 14 koban meninggal, Kapolda Metro Jaya menjelaskan dugaan sementara pelaku bom bunuh diri adalah penghuni hotel atau tamu hotel yang menyamar. Dalam tayangan CCTV dan dari kamera blackberry seperti yang tayangkan TV One tampak seseorang yang dicurigai sebagai pelaku membawa tas rangsel di dada dan sambil menarik tas koper sedang lewat dan beberapa detik kemudian terjadilah ledakan dahsyat tersebut.
Mengapa Bom itu terjadi di Jakarta lagi, menurut Ali Mochtar Ngabalin anggota DPR  komisi I (satu) yang menangani masalah intelijen ia menilai pemerintah dalam hal ini intelijen dan aparat keamanan kecolongan dan lemah dalam mengantisipasi kejadian seperti itu sehingga berdampak kurang baik bagi Indonesia di mata luar negeri. Bagaimana mungkin hotel binang lima dengan pengaman tiga lapis bisa kecolongan. Dia juga menyayangkan pernyataan presiden SBY di Istana Negara dalam mensikapi kejadian di JW Marriot dan Rizt Carlton bahwa kejadian tersebut berkaitan dengan pilpres, pernyataan bahwa ada  pihak-pihak yang tidak menerima hasil pilpres adalah statemen memperkeruh suasana, demikian kata Ali Mochtar Ngabalin,  “ mestinya sudah cukup mewakili pernyataan Menhankam bahwa ada pihak seperti teroris misalnya yang tidak suka melihat Indonesia aman dan damai “ demikian cetusnya.

Hal senada juga di ungkapkan oleh pengamat politik Ikrar Nusa Bakti yang saat kejadian ledakan bom sedang  menginap di hotel itu bersama keluarganya,  “ tidak seharus seorang presiden mengeluarkan peryataan seperti itu sebab akan semakin memperkeruh keadaan, dan itu akan tertujuh kepada Prabowo atau Wiranto, padahal SBY hampir dipastikan akan disyahkan dan dilantik sebagai presiden, akan lain persoalannya dan dampaknya jika peryataan itu disampaikan oleh pengamat, seharusnya presiden tidak mengaitkan kasus ini dengan politik ” begitu tambahnya. Di tempat lain Megawati Sukarno Putri yang juga kontestan pilpres  mengatakan jangan mengait-ngaitkankan kasus peledakan tersebut dengan politik  pilpres, dia juga meminta agar pemerintah mengusut secepatnya agar dapat diketahui siapa sebenarnya dalang dan pelaku peledakan. Sementara itu Presiden SBY yang tadinya berencana melihat langsung tempat kejadian ledakan batal hadir dan berganti menjenguk para korban ledakan di Rumah Sakit MMC.
(Heri Jauhari/voa-islam.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar