Jumat, 23 Maret 2012

Hidayat Nur Wahid: Jakarta bukan Hanya Betawi


 Selasa, 20 Maret 2012 15:25 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengatakan punya konsep untuk mengajak warga Jakarta menjadi bagian mencari solusi masalah Ibu Kota. Ia siap bersaing dengan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli yang diklaim Demokrat berlatarbelakang Betawi.

Menurut Hidayat, masyarakat DKI Jakarta perlu diyakinkan bahwa pemerintah provinsi tak bisa bekerja sendirian. Mereka mempunyai andil untuk ambil bagian. "Sesungguhnya mereka bagian dari solusi. Menghadirkan kesadaran," kata Hidayat di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (20/3).

Hidayat menuturkan, menjadi tugas pemerintah provinsi dan jajarannya melalui kewenangan dan anggaran yang ada untuk menghadirkan solusi bagi Jakarta. Kehadiran dan keteladanan pemimpin pun sangat diperlukan di Jakarta. "Kita harus menjadi bagian dari solusi," kata mantan Ketua MPR itu.

Terkait calon wakil gubernurnya, Didik J Rachbini, Hidayat menjelaskan sore ini akan melakukan pertemuan. Ia dan Didik akan segera menjalin komunikasi dengan seluruh kelompk di Jakarta.

Terkait kepercayaan diri pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli alias Foke-Nara yang mengandalkan unsur Betawi, Hidayat mengingatkan, Jakarta tak hanya dihuni masyarakat Betawi. Apalagi penduduk terbesarnya dari suku Sunda dan Jawa, baru Betawi.

"Jakarta juga Ibu Kota negara, kota metropolitan seluruh Indonesia ada di Jakarta justru kontraproduktif mempertentangkan Betawi dan non-Betawi. Jakarta rumah Betawi oke, non-Betawi juga tidak masalah," tegas Hidayat.

Ditanya soal pernyataan Foke yang tak akan mengizinkan masyarakat diluar Jakarta mengobok-obok Ibu Kota, Hidayat mengatakan, siapapun yang mendaftar menjadi calon gubernur pasti tak bermaksud demikian. Termasuk Joko Widodo-Ahok dan Alex Noerdin-Nono Sampono. "Cerita sukses yang mereka miliki di Solo dan Sumatra Selatan ada di Jakarta, saya wellcome," katanya.

Hidayat pun membeberkan kelebihannya. Bahwa dirinya memiliki kartu tanda penduduk DKI Jakarta dan anak-anaknya lahir di ibu kota Indonesia. "Tahun 2009 lalu PKS menang di Jakarta, saya sendiri mendapat suara terbanyak. Jadi tidak tepat mendikotomikan Jakarta versus luar Jakarta. Ada di Indonesia untuk sebesar-besar kemaslahatan Indonesia," kata Hidayat optimistis. (Andhini)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar